News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kenangan Pertemuan Terakhir Calon Mertua Basist Navicula dengan Sang Putri Sebelum Kecelakaan Maut

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Afriana Dewi, Kekasih Bassist Navicula yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Raya Sakah, Gianyar, Bali, Sabtu (24/3/2018)

TRIBUNNEWS.COM - Supardiono tidak menyangka bahwa pertemuan sekira sebulan yang lalu menjadi pertemuan terakhirnya dengan sang anak nomor duanya, Afiriana Dewi (22).

Afiriana Dewi atau yang biasa disapa Afi adalah kekasih dari Made Indra, pemain bass di grup band Navicula.

Keduanya mengalami kecelakaan pada Sabtu (24/3) dini hari di Jalan Raya Sakah, Sukawati, Gianyar, dan nyawa Afi tak tertolong.

Ditemui Tribun Network di rumahnya di Jl Godean Km 4 Kajor, Nogotirto, Gamping, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Supardiono mengenang Afi sebagai anak yang baik, dan suka bergaul serta memiliki banyak teman.

"Menurut saya dia itu anak yang baik, sama tetangga-tetangga juga baik orangnya. Karena itu, dia memiliki banyak teman," tutur Supardiono, Sabtu (24/3/2018) malam.

Meski kehilangan anaknya, Supardiono tampak tegar. Afi, kata dia, berkuliah di sebuah sekolah tinggi pariwisata di Yogyakarta.

Setelah lulus, Afi merantau ke Bali dan mendapat pekerjaan di Pulau Dewata. Seingat Supardiono, Afi sudah sekitar setahun bekerja di Bali.

Informasi yang diperoleh Tribun Bali, terakhir Afi bekerja di Alam Santi, Ubud, di bagian marketing communication.

Supardiono juga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian putrinya, kendati harus secara mendadak.

"Kalau memang sudah suratan takdir ya bagaimana lagi. Kami tidak berpikir untuk menuntut apapun atas kecelakaan ini. Yang penting jenazah sampai sini dulu, soalnya keluarganya sudah menunggu di rumah," ujar Supardiono.

Dari pantauan Tribun Network, tempat tinggal keluarga Afi di Godean terbilang cukup sederhana, dan berada di sebuah permukiman yang cukup padat.

Di rumah keluarga tadi malam diadakan acara doa tahlilan atas meninggalnya Afi.

Disebutkan, jenazah Afi direncanakan akan dikebumikan di pemakaman setempat di Godean sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (25/3/2018) ini
.
Sementara itu, timeline akun facebook Afi diramaikan oleh ucapan duka cita dari teman-teman Afi atas kepergiannya. Berikut ini beberapa ungkapan belasungkawa teman-teman Afi.

“Selamat jalan kawan baik, terimakasih atas keceriaan yang selalu kau bawa untuk kami semua. Rest In Peace,” tulis ‎Ruben Pangingkayon.

“Selamat pulang. Insya' Allah keluargamu dpt kuat, tabah & ikhlas," tulis Devi Setiawan.

Seperti diketahui, rencana Made Indra Dwi Putra (33), pemain bass (bassist) grup band Navicula, untuk melepas masa lajangnya pada tahun ini pupus.

Pria yang akrab dipanggil Ongkong ini sudah berencana mempersunting kekasihnya Afiriana Dewi (22).

Made Indra dan Afiriana mengalami kecelakaan lalu lintas pada Sabtu (24/3) dini hari di Jalan Raya Sakah, Sukawati, Gianyar.

Afiriana meninggal di tempat, sedangkan Made Indra mengalami luka parah dan dalma kondisi kritis di RSUP Sanglah, Denpasar.

Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Made Indra akan menikahi Afi (panggilan Afiriana) pada tahun 2018, setelah selama setahun lebih mereka menjalin hubungan asmara.

"Bli Made sudah bilang ke keluarga, ke paman dan kita semua, dia ada rencana menikahi mbak Afi. Kalau tidak awal tahun ya akhir tahun. Karena kan sudah umur, sekarang usianya sekitar 33 tahun," ungkap adik sepupu Made Indra, Oka Pramana, kepada Tribun Bali usai memantau kakaknya dipindah ke ruang ICU RSUP Sanglah, Sabtu (24/3) siang.

Menurut Oka, pihak keluarga tidak merasa ada tanda atau firasat apapun mengenai kejadian yang menimpa Made dan pacarnya itu.

"Ndak ada firasat apa gitu, kakak perempuan Made juga tidak. Cuman memang sedari Jumat pagi, bli Made ndak pulang ke rumah. Sempat sih pulang sebentar saja, lalu pergi lagi," tutur Oka.

Ayahanda Afi, yakni Supardiono, juga menuturkan bahwa sekitar sebulan yang lalu saat pulang ke rumah keluarga di Godean Jogjakarta, Afi mengungkapkan kepadanya untuk diizinkan menikah Made Indra pada tahun ini.

"Waktu pulang kapan hari anak saya sempat bilang ke saya, rencananya akan nikah tahun ini sama calon suaminya (Made Indra). Katanya, sudah banyak yang disiapkan, dan sudah menabung juga. Tapi belum sempat terwujud justru Afi sekarang sudah tidak ada," tutur Supardiono saat ditemui Tribun Network di rumahnya di Godean, Jogjakarta, Sabtu (24/3) malam.

Mendiang Afi dinilai sebagai sosok yang konsisten dalam menyuarakan gerakan yang membela lingkungan dan kemanusiaan.

Sepak terjangnya diakui banyak pihak mulai dari JRX Superman Is Dead, Robby Navicula hingga Gendo Suardana (koordinator For Bali) sebagaimana yang mereka unggah di akun sosial media mereka masing-masing begitu mendengar kabar duka tersebut.

Sedangkan Made Indra dikenal sebagai musisi grup band papan atas Bali, Navicula. Made telah memperkuat Navicula sebagai pemain bass sejak tahun 1996.

Made harus berjuang selama 11 jam lebih untuk keluar dari Ruang Resusitasi IGD RSUP Sanglah dengan dibantu seperangkat alat medis seperti pompa jantung dan selang/pipa darah.

Pantauan Tribun Bali, pada pukul 10.40 Wita, Made Indra dipindahkan ke ruang ICU Burn Unit untuk mendapatkan perawatan intensif.

Keluarga dan kolega dekat Made Indra tampak terpukul dengan kejadian ini.

Sejumlah seniman dan musisi Bali terus berdatangan untuk menjenguk dan menanyakan kondisi terakhir Made.

"Ya kita semua, segenap musisi Bali sedang berduka. Sejak tadi malam (kemarin) kami dan keluarga terus mendampingi.

Kondisinya masih kritis hingga saat ini," ungkap Robby, vokalis Navicula, ketika dihubungi Tribun Bali, Sabtu (24/3).

Baca: Indahnya Pernikahan Bassist Navicula Tinggal Mimpi, Sang Kekasih Meninggal Saat Kecelakaan

Dari informasi yang dihimpun Tribun Bali, sebelum mengalami kecelakaan, bersama grup band-nya Navicula, Made Indra tampil di acara “Kopernik Day” di Mas, Ubud, pada Jumat (23/3) malam.

Seusai tampil, Indra dan Afiriana pulang ke Denpasar dengan mobil Daihatsu Xenia warna abu metalik. Diperoleh keterangan, sekira pukul 00.45 Wita, Sabtu (24/3), mobil yang dikemudikan Made Indra menabrak sebuah pohon dan beton penyanggah di depan toko di Jalan Raya Sakah Desa Batuan Kaler, Sukawati, Gianyar.

Ada kabar yang menyebutkan bahwa sebelum kecelakaan terjadi, terdengar seperti suara orang beradu mulut. Namun
demikian, kabar tersebut tidak bisa dikonfirmasi.

Hingga berita ini ditulis, kondisi Made Indra masih kritis. Pihak RSUP Sanglah belum bisa memberikan keterangan detail terkait kondisi terakhir Made.

Namun, menurut info dari pihak keluarga, Made masih dalam keadaan kritis dan tak sadarkan diri.

Menurut keterangan Oka Pramana, adik sepupu Made Indra, kakaknya mengalami patah pada tulang rusuk dan juga pendarahan di otak.

"Tulang rusuk kiri yang nomor lima patah di dua tempat. Rusuk kanan patah tiga, tulang nomor lima, enam, dan tujuh," kata Oka.

Paru-paru bagian kanan kolaps, bagian kiri pendarahan. "Paru-paru kanan kolaps, yang kiri ada darah dan udara. Sehingga kanan kiri dipasang selang. Juga ada pendarahan di kepala," tutur Oka.

Di mata keluarga, Made Indra dikenal sebagai sosok yang suka iseng guyon terhadap adik-adik sepupunya.

Di mata kolega, Made dianggap sebagai pribadi yang supel dan ramah terhadap siapapun, termasuk terhadap orang yang baru dikenalnya.

Sebelum dirujuk ke RSUP Sanglah, jelas Oka, Made Indra sempat dirawat di RS Aricanti Gianyar.

Sementara, jenazah Afi telah mendapatkan kepastian untuk dipulangkan ke daerah asal di Yogyakarta.

Informasi menyebutkan, jenazah Afi dijemput dari Instalasi Forensik RSUP Sanglah pada pukul 13.00 Wita kemarin.

Pada pukul 19.30 Wita kemarin, jenazah Afi diterbangkan ke Jogjakarta, dan tiba di sana sekitar pukul 20.00 WIB.

Kasatlantas Polres Gianyar, AKP Gusti Agung Ayu Udayani membenarkan perihal kecelakaan tersebut.

"Satu korban meninggal dan satunya kritis. Anggota kami masih di RSUP Sanglah guna menggali keterangan mengenai kronologi kejadian. Namun korban kritis, sehingga kita belum bisa memintainya keterangan. Dari olah TKP, diduga ini kecelakaan tunggal atau tidak melibatkan kendaraan lain yang mengakibatkan korban kecelakaan," ungkap Ayu Udayani ketika dikonfirmasi Tribun Bali kemarin.

Ayu Udayani menambahkan, pihaknya mengalami kesulitan karena saat kejadian tidak ada warga yang mengetahui dengan jelas kejadian tersebut. Sebab, waktu memang sudah dini hari.

Kata Ayu Udayani, diduga mobil Xenia DK 1182 GK itu lepas kendali atau out of control.

Dari keterangan sementara yang dihimpun kepolisian, mobil melaju di sisi utara jalan dan melintas serong ke sisi selatan, kemudian menabrak pohon perindang jalan serta tiang penyanggah toko.(zae/azm/put/sam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini