TRIBUNNEWS.COM,MEDAN - Hampir sepekan sejak kemenangannya di Indonesian Idol musim ke 9, Maria Simorangkir akan pulang ke kampung halamannya di Medan Sumatera Utara.
Gadis bernama asli Maria Dwi Permata Simorangkir ini dikabarkan akan menggelar konser kemenangan di Plaza Medan Fair pada 28 April 2018.
Informasi konser beredar luas di media sosial seperti facebook dan instagram.
Dihubunggi Tribun Medan (Tribunnews.com Network), Marketing Communication Plaza Medan Fair Lenny Yun Manalu membenarkan informasi tersebut.
Maria akan tampil di Plaza Medan Fair bersama Juara Indonesian Idol sesi ketujuh, Regina.
"Benar, media akan diundang press conference, Maria dan Regina juga akan hadir dalam presscon tersebut," ucap Lenny.
Ia belum dapat memastikan kapan presscon terkait konser kemenangan itu.
Baca: Sejak Mendapat Ancaman, Jonathan Frizzy Perketat Keamanan Rumah
Hadiah Indonesian Idol
Menjuarai Indonesian Idol, Maria berhak mendapatkan satu unit mobil Mitsubishi dan Rp 150 juta.
Tak hanya itu, ia juga dapat kesempatan rekaman di Universal Music Studio Indonesia.
Siapakah Maria Simorangkir? Bagaimana rekam jejaknya?
Gadis berkulit eksotik ini lahir di Medan, Sumatera Utara, 7 Oktober 2001 (16 tahun).
Dunia nyanyi bukan hal baru bagi Maria. Sejak usia 2,5 tahun sudah menunjukkan bakat jadi seorang menyanyi.
Ayahnya yang bernama Maringan Simorangkir dan Ibunya Rohani Simanjuntak selalu tampak mendukung bakat putrinya sejak ajang Indonesian Idol Junior 2014.
Maria adalah anak tunggal. Sejak kecil ia mengikuti berbagai les untuk mengembangkan bakatnya, mulai les vokal hingga les bermain musik.
"Aku sejak kecil, usia 2,5 tahun sudah ikut nyanyi di gereja, dan pada saat perayaan Natal pertama yang aku nyanyikan lagu Jingle Bells ," ujarnya sambil tertawa.
"Ya, kalau kami di Medan, saat kecil, kan ada tuh sekolah minggu namanya, ya di situ tampak bakat menyanyi anak-anak. Selain di sekolah minggu, juga ada perayaan-perayaan tertentu yang bisa menunjukkan kebolehannya bernyanyi, seperti Natal," ujar Judika menimpali ucapan Maria, saat ditanya Host Daniel soal talenta Batak yang rata-rata bisa bernyanyi.
Baca: Ini yang Diinginkan Orangtua Setelah Maria Simorangkir Jadi Juara Indonesian Idol
Selain pintar berolah vokal, Maria juga mahir memainkan alat musik, di antaranya Piano, Gitar, dan Biola.
Informasi yang dikumpulkan Tribun-Medan.com, bakat dalam musik alumni dari SMP Santo Thomas I Medan ini diakuinya didapatkan dari sang Ayah yang memiliki hobi bernyanyi.
Maria juga mengikuti les piano. Setelah masuk SMP Santo Thomas I Medan, Maria dibimbing Miss Herlin Siboro untuk olah vokal sambil mengikuti bimbingan belajar untuk pengetahuan umum.
Selain itu, Maria juga dikenal sebagai pianis di Band Pengiring Kebaktian di Gereja HKBP Sei Putih Medan, Sumatera Utara.
Aksi vokal Maria di panggung ajang pencarian bakat ini semakin hari semakin membuat jutaan mata terpesona.
Dari Jarang Disorot Kamera Jadi Kuda Hitam
Menariknya, dulu nama Maria nyaris seperti tak diperhitungkan.
Salah seorang netizen bahkan membeberkan bagaimana tidak adilnya perlakuan pada Maria.
Maria seperti dipandang sebelah mata.
Wajahnya jarang tersorot kamera seakan kalah dengan pesona peserta Indonesian Idol musim ke 9 lainnya.
Bentuk ketidakadilan ini dbeberkan seperti video audisinya tak diupload, jarang muncul di iklan.
Namun Maria menunjukkan jika ia mampu bersaing menaklukkan kontestan lainnya. Kekuatan vokalnya seolah membuat seisi dunia membuka mata bahwa kualitas mengalahkan popularitas.
"Dulu Maria seperti diperlakukan kurang adil. Contoh: video audisinya tidak di-upload di youtube, Maria juga jarang disorot, durasi Maria di panggung bentar banget, Maria jarang muncul di iklan Indonesian Idol. Sedangkan kontestan yang lucu, imut, cantik, polos, banyak followers, banyak fans, selalu diutamakan. Heii, tapi lihat sekarang! Maria pelan-pelan mengubah itu semua. Dengan apa? Dengan kualitasnya. Semua perlakuan kurang adil yang diterimanya, tidak menjadikannya down. Ini yang aku suka dari gadis muda berprestasi ini. Dan kalian semua tahu kan, sekarang semua juri menyukai Maria, banyak masyarakat Indonesia dan luar negeri yang mengagumi dan mendukung Maria. Itu semua karena KUALITAS, bukan POPULARITAS. Maria belum memiliki popularitas dulunya, tapi sekarang dia memilikinya. Popularitas yang diraih dengan kualitas, akan bertahan lebih lama. Jadi, bukan salah Maria dong kalau saat ini dia disukai banyak orang, kalau dia seperti dianakemaskan oleh para juri. Maria pantas menerimanya. SANGAT PANTAS!" tulis Murni Dudidam.
Ini mulai ditunjukkan di Top 4 dan lolosnya ke Top 3, Maria terlihat sangat luwes dalam beraksi di panggung dibandingkan peserta Indonesian Idol 2018 lainnya.
Maia Estianty, salah satu juri Indonesian Idol pun bahkan merangkum rekam jejak Maria menjadi Idola Indonesia.
"Saya mau merangkum perjalanan Maria, tapi kamu beruntung sekali berkolaborasi dengan Sandhy yang juara dunia," kata Maia.
Maia mengatakan adalah kuda hitam yang melesat saat banyak kritik justru semakin bagus.
"Maria adalah kuda hitam, dikritik, semakin kemari, semakin mampu, semakin bagus," pungkas Maia. (*)