Laporan wartawan Tribunnews.com, Gilang Syawal Ajiputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eros Djarot ingin kebudayaan Indonesia, khususnya di bidang perfilman nasional. Eros ingin pemerintah Indonesia lebih memperhatikan film seperti yang dilakukan pemerintah China.
Dalam acara peluncuran komik Keumalahayati di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (21/5/2018), Eros Djarot yang menjadi salah satu inisiator film Keumalahayati mengaku, kalau membuat film di Indonesia tidak mudah.
"Jadi kan emang nggak gampang, dan terutama gini, orang Indonesia ini kan, pemerintah kita, belum seperti pemerintah China ya, dimana dia (China) tuh menempatkan film itu, yang dananya gila-gilaan," kata Eros.
"Dengan film itu, masyarakat dunia tahu, bagaimana teknologi dan kebudayaan China begitu majunya sekarang, hanya lewat film," lanjutnya menerangkan.
Baca: Resmi Hadir, Spesifikasi Samsung S8 versi Murah Dipangkas
Eros melihat, pemerintah Indonesia tidak halnya seperti pemerintah China yang sudah konsen pada pembangunan kebudayaan, bahkan Eros menyindir konflik politik Indonesia yang berlarut-larut.
"Dan ini kan yang tidak dimiliki Indonesia, jadi kita masih sibuk soal-soal, khilafah lah, soal-soal Pancasila, soal-soal yang masih dasar-dasar semuanya ya, jadi belum bergerak ke arah inovasi, ataupun kebudayaan yang lebih mulia," katanya.
"Terkurung di masalah-masalah politik yang sangat remeh temeh ini ya, yang hasilnya hanya melahirkan perpecahan seperti sekarang," lanjut budayawan sekaligus alumni GMNI itu.
"Sehingga pilihan-pilihan sistem politik, ekonominya tidak mendukung semuanya, sehingga kalo orang mau bikin film yang memuliakan sesuatu yang perlu pengorbanan secara ekonomi, belum sampe," pungkasnya.