News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Anak Nikita Mirzani Kabur, Ketua Komnas Anak Nilai Akibat Salah Asuhan

Penulis: Nurul Hanna
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nikita Mirzani, bersama suaminya Dipo Latief menyambangi Komnas Perlindungan Anak, Kamis (31/5/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menyebut ada sejumlah hal yang menjadi alasan anak sulung Nikita Mirzani, Laura Meizani Mawardi memutuskan kabur dari rumah.

Salah satu alasannya berkaitan dengan pola asuh yang kurang tepat dan perkembangan teknologi. 

Arist memaparkan jika perkembangan teknologi juga menjadi salah satu faktor, remaja yang akrab disapa Loly itu bersikap melawan peraturan orang tuanya.

"Saat ini telah terjadi tsunami teknologi yang mengakibatkan perilaku-perilaku seperti anak yang berinisial L ini memiliki perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada dalam lingkungan keluarga," kata Arist di Komnas Perlindungan Anak, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (31/5/2018).

Namun, dijelaskan Arist, perilaku Loly bukannya tanpa alasan. Sebab, pola asuh kedua orang tuanya juga berpengaruh terhadap setiap tindakan sang anak. 

Baca: Bos BEI: Kalau Bisa Suku Bunga Serendah Mungkin

"Karena ada kontribusi juga pola pengasuhan yang salah ya," kata Arist. 

Berbagai faktor pengasuhan yang salah, yakni komunikasi yang kurang intens dengan sang anak, tidak adanya kedekatan antara orang tua dan anak, serta kurangnya waktu yang dihabiskan antara orang tua dan anak. 

"Mungkin karna ksibuka kerja atau sebagainya itu berdampak ke anak prilaku yang di masa remajanya ingin mencari perhatian," kata Arist. 

Laura kabur dari apartemen Nikita Mirzani sejak Senin (28/5/2018).  Ia pergi ke kediaman ayah kandungnya, Dipo Latief hingga Rabu (30/5/2018). 

Selama 2 hari, ia takut kembali ke apartemen Nikita Mirzani.  "Dua hari gak pulang lalu dia kerasa ketakutan itu normal saja, dalam perubahan-perubahan prilaku dari anak remaja," kata Arist.

Dipo pun berinisiatif menghubungi rekannya yang merupakan psikolog sekaligus komisioner Komnas Perlindungan Anak, Lizi. Loly pun diberikan konseling, sekaligus dibiarkan membeberkan apa yang sedang dirasakannya. 

Selain itu, Nikita, Dipo dan Loly juga dimediasi. 

"Maka kita sepakat tadi dengan ibu Nikita dan Dipo, misalnya bagaimana kita sama-sama berusaha memperbaiki (komunikasi) kembali, kan keluarga. Itu tadi kita kesepakatan kita," jelas Arist.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini