TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - AKTRIS Nikita Mirzani (32) angkat bicara mengenai putrinya, Laura Meizani Mawardi (11) alias Loly yang dikabarkan kabur dari rumah.
Karena kabur, Loly pun dikabarkan mendatangi Komisi Nasional (Komnas) Anak Indonesia, untuk meminta bantuan terhadap permasalahan keluarganya.
Bahkan dikabarkan, wanita yang akrab disapa Niki itu melakukan kekerasan untuk mendidik Loly dalam kesehariannya.
Niki menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan kekerasan kepada Loly dan juga anak-anaknya yang lain.
Baca: Dari Janji Hadiah Sepatu, Putri Sulung Nikita Mirzani Kabur Dari Rumah Sampai Ditampung Komnas Anak
"Ngga, ngga ada kekerasan mendidik anak," kata Nikita Mirzani ketika ditemui di kantor Komnas Anak Indonesia, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (31/5/2018).
Niki pun tahu bahwa Loly berada di rumah Dipo di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Ia juga tahu kalau Loly dibawa ke Komnas Anak Indonesia.
"Karena di rumahnya Dipo itu dia (Loly) bisa tidur kapan aja dia mau, kalau di tempat aku kan jam 9 malam dia harus tidur, cuma holiday aja dia bisa tidur sampe jam 11 malem gitu," ucapnya.
Namun, ia merasa bersalah mengizinkan Loly dititipkan ke Komnas Anak, yang membuatnya sama saja bukan lah sosok ibu yang baik yang mampu mendidik putrinya dengan benar.
"Cuman Niki sadar, Niki belum bisa jadi ibu yang baik. Niki masih memiliki kekurangan untuk mengasuh anak-anak Niki," ujar Nikita Mirzani.
Dipo Latief, suami Nikita Mirzani yang ditemui di tempat yang sama menjelaskan, Loly tinggal di rumahnya karena ada yang memantau segala aktivitasnya.
Baca: Misteri Pria Pecandu Narkoba yang Disindir Nikita Mirzani Terungkap, Ternyata Ini yang Dimaksud
"Karena ngga ada yang monitor, saya kan kerja. Kalau Niki kan kerjanya siang-siang udah kelar kalau saya malem. Jadi dia (Loly) bisa bebas tidurnya. Makanya saya juga ngga mau ini anak bebas di rumah ngga ada yang monitor karena remaja kan bisa dibilang," jelas Dipo Latief.
Sehingga, Dipo meminta kepada temannya, Elizabeth yang juga komisioner Komnas Anak Indonesia, untuk dilakukannya konseling kepada Loly.
"Saya minta tolong ke Eliz, 'Liz tolong dong suruh pulang (Loly). Kan kita khawatir, karena dia mesti ngerjain PR dan dia tidur, kan paginya mesti bangun pagi' gitu. Gimana gitu kan kecuali kalau anak ini remaja punya kesadaran yang tinggi bertanggung jawab atas dirinya dengan sekolahnya," ungkapnya.
Menitipkan ke Komnas Anak Indonesia, diakui Dipo dikarenakan Loly harus mendapatkan konseling mengenai lingkungannya dan juga keluarganya.
Karena sibuk bekerja, Dipo mengatakan bahwa ia meminta Elizabeth untuk memberikan konseling kepada Loly.
"Jadi memang apapun yang kita katakan mereka gakan sepakat tapi bukan berarti dia jadi musuh. Kita tetap sayang sama anak, kita tetap ngasuhin mereka. Tapi yang terpenting fungsi memonitor dan menjaga memberikan kontrol di rumah itu, itu kan sebenernya fungsi ibu di rumah," ujar Dipo Latief.