TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Ardina Rasti (32) senang bisa terlibat dalam film karya Eugene Panji dan Myrna Paramita, bersama rumah produksi Button Ijo yang bertajuk 22 Menit.
Film yang mengangkat kembali peristiwa besar, yakni kasus Bom Thamrin yang terjadi 14 Januari 2016 dan mengakibatkan korban jiwa.
Rasty memerankan karakter Desy, seorang wanita yang memiliki kesibukan. Namun ia pun sangat ceriwis, serta tidak bisa jauh dari ponsel.
"Jadi saat ajak bergabung di 22 Menit ditawarin ada empat karakter perempuan. Terus dibolehkan memilih yang mana. Aku pikir dari empat itu semua protagonis kecuali satu yang namanya Desy ini," kata Ardina Rasty ketika ditemui saat press screening dan jumpa pers film 22 Menit di XXI Epicentrum Walk Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (16/7/2018).
"Kayaknya aku pengen deh. Dia nyebelin banget ini. Pas aku baca script-nya satu-satunya yang nyebelin. Aku juga belum pernah dapat karakter yang nyebelin," katanya.
Baca: Siapa yang Gosipin Hamil Sebelum Nikah? Ardina Rasti Ungkap Faktanya
Mendalami peran Desy, Rasty mengaku mendalami karakternya dengan menyaksikan sebuah video viral yang ada di media sosial.
Rasty menyaksikan contoh dari ibu-ibu yang viral ketika melanggar hukum dan mendapatkan tindakan dari pihak kepolisian.
"Jadi aku nonton video yang emak-emak melakukan kesalahan. Jadi 'the power of emak-emak' aku tonton yang lagi mendapatkan tindakan dari polisi," katanya.
Ketika proses syuting berlangsung, istri dari aktor Arie Dwi Andhika itu selalu menanyakan kepada sutradara, apakah dirinya sudah cukup menyebalkan atau belum.
"Pengalaman syuting seru, lagi-lagi karena karakternya yang menyebalkan itu. Aku suka nanya-nanya, bagaimana sudah cukup nyebelin belom? Fun banget," katanya.
Kendati demikian, Rasty sebenarnya menginginkan mendapatkan adegan dengan lawan mainnya, yakni Ario Bayu, yang dianggapnya sangat keren menggunakan seragam polisi dan memegang senjata api.
"Kecewa karena ingin banget. Karena kalau lagi melihat Aryo Bayu beraksi itu keren banget. Sudah pakai seragam pakai apa, bisa interaksi langsung dengan polisi juga. Tapi ternyata memang karakter tokoh perempuan-perempuan yang di sini memang so far adalah yang ada tadi," kata Ardina.
Film 22 Menit menceritakan sebuah kisah tragedi nyata kasus Bom Thamrin yang memakan banyak korban jiwa.
Tidak hanya tragedi bom saja, melainkan dalam film tersebut, terjadi baku tembak antara pihak kepolisian dan pelaku teror.
Film tersebut juga tidak memasukan unsur agama. Eugene Panji dan Myrna murni membuat sebuah karya bergenre action kolosal.
Tidak hanya Ario, terdapat aktor dan aktris Indonesia yang terlibat dalam film tersebut, di antaranya Hana Malasan, Ade Firman Hakim, dan Mathias Mucus, Ajeng Kartika.