Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Marini Zumarnis mengakui pada awalnya tak pernah berpikir menjadi seorang aktris.
Pasalnya, perempuan berdarah Bugis dan Minang itu mengaku sangat pemalu.
Hal tersebut dinyatakannya saat diskusi buku berjudul Hai Darl di Gramedia Supermall Karawaci, Tangerang, Banten, Minggu (22/7/2018).
Pemain sinetron Shangrilla itu menjelaskan, cita-citanya dahulu ingin menjadi dokter anak karena sangat menyukai anak-anak.
"Cita-cita ku tuh awalnya jadi dokter, dokternya pengen dokter anak karena seneng sama anak-anak. Gak pernah tuh ada kepikiran jadi entertainer, boro-boro mau ngomong di depan umum, kalau ada tamu ramai aja aku pemalu gitu. Jadi kalau ada tamu itu salam-salam, terus masuk kamar lagi," kata Marini Zumarnis.
Namun, dirinya mengaku sejak masa Sekolah Menengah Pertama (SMP), tawaran syuting tak sedikit.
Marini mengaku tak menerima tawaran tersebut, karena ayahnya yang berprofesi sebagai anggota TNI, tak mendukungnya.
Ayahnya beranggapan, aktris itu identik dengan dunia malam yang penuh hura-hura dan tidak mementingkan pendidikan.
Namun, Marini Zumarnis nekat untuk main film pertamanya berjudul Senja Makin Merah, saat ayahnya pergi haji ke Arab Saudi.
Lambat-laun ayah Marini Zumarnis mendukung karir putrinya itu di dunia akting karena teman-teman ayah Marini Zumarnis yang mempengaruhi sang ayah untuk mendukung karir putrinya.
"Setelah pulang dari haji ayah itu bingung, temen-temennya semua ngomongin aku sambil muji-muji ayah aku, katanya anaknya jadi bintang film, ada di TV terus. Aku sempet dipanggil, aku waktu itu ketakutan, kirain mau dimarahin kan. Tapi taunya ayah malah dukung," kata Marini Zumarnis.