TRIBUNNEWS.COM - Cucu kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi) lahir melalui proses operasi caesar.
Ya, Kahiyang Ayu tak melahirkan putri pertamanya melalui proses persalinan normal.
Dokter memutuskan istri Bobby Nasution ini harus menjalani operasi caesar.
Dokter yang menangani proses persalian Kahiyang, mengatakan persalinan cesar dipilih lantaran menyesuaikan dengan kondisi sang ibu.
"Kita menyesuaikan yang terbaik untuk Kahiyang, salah satunya itu," ujar Dr Endy Moegni RS YPK Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (1/8/2018).
Tidak hanya Kahiyang, operasi caesar kerap menjadi pilihan perempuan saat melahirkan.
Tetapi apakah operasi caesar baik untuk dilakukan, dan merupakan pilihan yang tepat?
The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) dan Society for Maternal Fetal Medicine (SMFM) mengungkapkan bahwa operasi sesar yang terjadi pada 1 dari 3 persalinan ternyata tidak perlu dilakukan, dan berbahaya.
“Kelahiran secara caesar bisa menyelamatkan jiwa janin, ibu, ataupun keduanya dalam kasus tertentu,” demikian bunyi pernyataan terbaru dari ACOG yang diterbitkan dalam The Green Journal.
Sebenarnya ada beberapa pedoman yang mesti didiskusikan oleh ibu hamil dan dokter untuk menentukan apakah Ibu memang harus menjalani operasi caesar atau melahirkan secara normal saja.
Ada lima hal yang bisa jadi pertimbangan Ibu:
Bayi tidak lahir-lahir
Sebanyak 34 persen dari kasus persalinan sesar dilakukan karena sang ibu tak dapat melebarkan bukaan, atau karena bayi tidak mau turun ke jalan lahir.
Pedoman kelahiran tahun 1950-an yang disebut kurva Freidman menentukan kapasitas normal untuk progres persalinan.