TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Misalnya ketika kita ingin mengucapkan sebuah umpatan dalam dialog, itu ga perlu bantuan sebagai pemain yang terbiasa di film, di televisi. Di serial ini kita bisa mengekspresikan karakter sebebas mungkin."
Begitulah kata aktor Oka Antara saat menjelaskan mengenai perbedaan berakting untuk layar lebar, televisi, dan layar smartphone di gedung Centra Niaga, Kota Tua, Jakarta Barat, Kamis (6/9/2018).
Baca: Loloskan Eks Koruptor Daftar Caleg, Bawaslu Merasa Diserang
Bebasnya ekspresi para aktor atau aktris dalam bermain film untuk layar smartphone tersebut disebabkan belum masuknya Lembaga Sensor Film (LSF) dalam dunia film untuk media start up/smartphone.
Selain para aktor atau aktris bebas berekspresi, penulis skenario juga mendapatkan kebebasan yang sama.
Para penulis skenario juga menurut Oka Antara bisa bebas memberikan ekspresi ekstrim yang elegan dalam adegan berkelahi atau adegan kekerasan lainnya.
Baca: Todd Rivaldo Fere Bisa Main di Banyak Posisi di Timnas Indonesia U-19
Hingga saat ini, pemeran Eka dalam film The Raid 2 (2014) itu memanfaatkan momen belum adanya batasan-batasan sensor dari LSF untuk film yang tayang dalam media smartphone.
Simak video di atas. (*)