Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suara Putri Ariani saat bernyanyi di sebuah acara di Monumen Nasional (Monas) pada 2017 lalu, menarik perhatian Ketua Penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC), Raja Sapta Oktohari.
Putri pun dipilih untuk menjadi bagian dalam lagu tema Asian Para Games 2018, Song of Victory.
"Dulu pernah nyanyi di Monas, dilihat sama Pak Raja Sapta Okto, terus beliau suka, Putri diajak deh (menyanyikan lagu Song of Victory)," ujar Putri saat dihubungi Tribunnews, Senin (17/9/2018).
Proses rekaman pun menjadi pengalaman menarik tersendiri bagi Putri.
Dalam proses rekaman yang berjalan setengah jam, Putri merasakan keseruan dalam membawakan lagu Song of Victory.
"Pas rekaman kemarin seru banget," katanya.
Baca: Kenalkan, Putri Ariani, Vokalis Tunanetra yang Nyanyikan Theme Song Asian Para Games
Terlebih, selama proses rekaman itu Putri bertemu dengan sejumlah musisi yang juga terlibat dalam lagu Song of Victory.
Remaja berusia 12 tahun itu bertemu langsung dengan Once Mekel, Zara Leola, serta Regina 'Geisha'.
"Semuanya keren, Putri pengin kayak mereka," katanya.
Baca: Kenalkan, Putri Ariani, Vokalis Tunanetra yang Nyanyikan Theme Song Asian Para Games
Hapus Diskriminasi Kaum Difabel
Putri pun bangga dan merasakan haru, lantaran dirinya berkesempatan untuk menyumbang suara dalam lagu tersebut.
Bagi Putri, lagu Song of Victory mengajak masyarakat Indonesia menghapus diskriminasi kepada kaum difabel.
"Dan semoga suara Putri bisa membangkitkan semangat para atlit Para Games, dan temen-temen difabel semuanya," ujar Putri.
Penyanyi yang baru menginjak usia 12 tahun itu memang terlahir lebih dini saat masih enam bulan.
Ia lahir dengan kondisi Retina of Premature (ROP).
Sejak usia 3 bulan, Putri Ariani dinyatakan buta total.