Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ashanty membidik Bali untuk membuka cabang Dapur Asix di Renon, Denpasar.
Ia pun berharap masakan ini sesuai selera lidah masyarakat Bali.
Terbukti sejak dibuka pada 30 September 2018, 3.800 bowl berhasil habis terjual.
Hal ini di luar ekspektasinya, karena selama ini pembukaan toko penjualan terbesar hanya mencapai 1.500 bowl.
Baca: Kementerian PUPR Kurangi Kecepatan Pembangunan Untuk Bantu Evakuasi Kota Palu
Kepadatan antrean terlihat, saat memasuki pukul 12.00 WITA, memasuki jam makan siang.
Antrean baik Gojek maupun pribadi mengular di lantai 1 Dapur Asix.
Restoran yang diciptakan Ashanty, Anang, beserta anak-anaknya ini menyajikan beragam menu khas Indonesia dalam sebuah bowl.
Ada 2 primadona dari semua varian, yaitu nasi ayam hijau dan nasi pare nenek.
Baca: Puji: Penahanan Terhadap Karen Terlalu Prematur
"Best seller kita ada nasi ayam hijau, dan pare nenek, ketiga salted egg, bahkan di Singapura salted egg lebih enak dan lebih murah," katanya kepada awak media di Denpasar, Senin (1/10).
Setelah itu, menu paru mercon, rendang dan lainnnya juga cukup diminati.
Ayam hijau dan pare nenek, bahkan mendominasi penjualan hingga 40 persen dari penjualan.
"Pare nenek ini sayur tapi jadinya tidak kayak sayur. Tidak pahit sama sekali," tegasnya.
Penentuan menu dilakukan Ashanty dan Aurel yang memang hobi memasak.
"Saya pun tidak percaya dengan yang lain bahkan Mas Anang, hanya percaya sama taste dari Aurel," jelasnya.
Semua menu dikirim dari Jakarta, untuk menjaga kualitas makanan dan menghindari perubahan rasa.
Bali merupakan cabang keempat, setelah Jakarta, Makassar, Medan, dan Bali.
Ke depan, ia akan membuka di Cilegon, dan beberapa kota dengan target per bulan bisa membuka di satu kota.
Pemilihan Bali, kata dia, karena keluarga yang sering disapa A6 ini menggangap Bali sebagai second home.
Apalagi kini mereka telah memiliki rumah di Bali, dan intensitas Aurel serta Ashanty cukup sering ke Bali.
Sehingga bisa sekaligus mengecek cabang Dapur Asix di Renon.
Ashanty yakin cabang di Bali akan sama dengan cabang lainnya, apalagi penjualan hari pertama mencapai 3.800 bowl.
"Saya kaget dengan hari pertama ini," kata dia.
Targetnya di Bali, setidanya bisa menjual 1.000 bowl pada weekdays, dan di atas itu pada weekend.
"Karena kalau bisnis kuliner, 6 bulan pertama menentukan shutle atau tidak," katanya.
Simak video di atas. (ask)