TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Rendy kembali ke tempat tinggalnya di Bogor setelah menikah dengan warga negara Amerika Serikat.
Sesampainya di Bogor, ia menemukan ibunya memiliki penyakit yang aneh, sering berhalusinasi, lebam di kaki, dan memuntahkan beling dan darah dari mulutnya.
Usai mendapat pemeriksaan medis dari seorang dokter, diketahui hasil pemeriksaan medis menyatakan ibu Rendy dalam keadaan normal.
Baca: Tour de Kepri 2018 Berdampak Positif Pada Perekonomian
Begitulah penggalan kisah film the origin of santet yang diputar pertama kali khusus untuk para awak media di bioskop, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).
Film yang akan tayang pada 4 Oktober 2018 mendatang itu mengisahkan tentang kebudayaan Indonesia, Santet.
Menurut konsultan supranatural film tersebut, Ki Prana Lewu, film the origin of santet berdasarkan kisah nyata yang terjadi di masyarakat.
Ia menilai, tak sedikit orang mencelakai orang lain melalui santet supaya tidak terlacak dan sangat efektif untuk membuat celaka.
Baca: Polisi Temukan Bukti Ratna Sarumpaet Berada di RS Kecantikan Pada 21 September
"Konsep the origin of santet adalah sebuah cerita, tragedi yang nyata yang ada di Indonesia. Karena santet ini adalah sebuah simbol dari kebudayaan yang melekat sehari-hari di kehidupan kita. Santet itu adalah kemampuan supranatural untuk proses mencelakai orang lain. Di Indonesia dikenal dengan santet, teluh, dan guna-guna. Setiap proses itu berbeda-beda. Kalau teluh lebih ke sakit fisik, seperti misalanya melendung, tiba-tiba ga bisa jalan, lalu seperti ada pecahan kaca," kata Ki Prana Lewu.
Sebagaimana diketahui, film yang akan tayang di 140 layar bioskop itu dibintangi aktor dan aktris ternama, di antaranya, Marcelino Lefrandt, Ayu Dyah Pasha, dan Ray Sahetapy.(*)