Laporan Wartawan Tribun Jateng, Wilujeng Puspita Dewi
TRIBUNJATENG.COM- Gempa Donggala dan tsunami Palu pada (28/9) terjadi lebih dari lima kali dengan magnitudo antara 5-7,4.
Gelombang tsunami lalu menerjang Pantai Talise, Palu. Dilansir dari BMKG, tinggi gelombang diperkirakan antara 0,5-2,0 meter.
Gempa dan tsunami itu telah menelan korban jiwa dan luka-luka.
Salah satu pedangdut tanah air, Inul Daratista juga menjadi korban gempa tersebut.
Karaoke miliknya, Inul Vizta ikut hancur akibat gempa.
"Karaoke saya kan ada di sana. Karena bentuknya bangunan beserta isi, jadi asetnya hilang," cerita Inul dalam tayangan Net Entertainment News, Senin (8/10).
Saat ditanya kerugian, Inul menuturkan bahwa kerugiannya mencapai Miliaran.
"Saya enggak ngehitung, namanya karaoke kan modalnya miliaran," tuturnya.
Inul menerima musibah itu dengan lapang dada.
Ia masih bersyukur karena semua karyawannya selamat.
"Ada 40 sampai 50 karyawan. Yang penting mereka selamat. Sama kaya pas saya buka karaoke sama partner saya di Manado. Waktu kebakaran itu yang meninggal berapa? Saya enggak bisa mengantisipasinya," ucapnya.
Inul lebih terpukul saat mengetahui puluhan karyawannya itu harus kehilangan pekerjaan lantaran ambruknya karaoke Inul Vizta.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, pada 2015 silam bisnis karaoke Inul di Manado mendapat musibah kebakaran.
Ada 12 nyawa yang melayang. Kejadian terjadi pukul 00:30 Wita.
salah satu karyawan Inul Vizta telah mencoba memadamkan api dengan alat pemadam yang ada di gedung tersebut.
Namun, api terus membesar dan membuat para pengunjung terjebak di lantai atas.
Beberapa orang juga mencoba membantu pemadaman dengan apa saja, termasuk membawa botol air mineral.
Api baru bisa dikendalikan saat delapan unit mobil pemadam kebakaran turun ke lokasi dan petugas berusaha memecahkan kaca jendela agar bisa menuju ke titik api.
Sepasang suami istri, Claudia Wowor dan Fredy Kalalo, ikut menjadi korban pada kejadian tersebut.
Keduanya diduga tewas kehabisan napas sebab jenazah korban tidak hangus terbakar. (tribunjateng/wilujengpuspitadewi)