Laporan Wartawan Tribun Jateng, Wilujeng Puspita Dewi
TRIBUNNEWS.COM- Sepeda motor yang ditumpangi penyanyi Saleem Iklim menabrak sebuah mobil yang hendak belok kiri.
Kejadian tersebut terjadi di Kilometer 16, Lebuhraya Grand Saga, Malaysia pada (20/9) lalu.
Pada saat kejadian, penyanyi yang sempat kondang pada dekade 1990 an itu sempat dirawat di Rumah Sakit Universiti Kebangsaan Malaysia (PPUKM), Kuala Lumpur, Malaysia.
Saleem Iklim mengalami patah rusuk hingga menusuk dadanya.
Dilansir dari kompas.com, Kabar duka tersebut disampaikan oleh istrinya Juriah Bachok, kepada Harian Metro.
Menurut Juriah, Saleem yang bernama lahir, AM Saleem Abdul Majeed, sebelumnya dirawat ruang Intensive Care Unit (ICU) setelah mengalami kecelakaan sepeda motor pada 20 September 2018 lalu.
Dalam kejadian di Kilometer 16, Lebuhraya Grand Saga itu, 12 tulang rusuk Saleem patah dan salah satunya menusuk paru-paru Saleem.
Kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 15.30 waktu setempat.
Ketika itu, Saleem mengendarai sepeda motor dari arah Kajang ke arah Cheras dan dilaporkan terlibat dalam kecelakaan mobil dari rute yang sama di sepanjang tol 11 tol, Kajang.
Saat kejadian, pengemudi mobil dilaporkan mencoba berbelok ke kiri untuk memasuki kantor Grand Saga di Batu 11 Toll Plaza, sebelum sisi kiri mobil ditabrak oleh sepeda motor Saleem.
Dua puluh empat hari dirawat di Rumah Sakit, Saleem Iklim meninggal pada Minggu (14/10).
Penyanyi yang sempat terkenal di Indonesia pada dekade tahun 1990-an itu meninggal dunia pada usianya yang ke-56 tahun.
Saleem merupakan seorang penyanyi Malaysia yang berasal dari Terengganu.
Namanya membesar di Indonesia usai membawakan lagu Suci Dalam Debu.
Pada tahun 1996, nama Saleem dikabarkan mulai meredup.
Saleem dikeluarkan dari Band Iklim lantaran masalah disiplin waktu yang membuat sesama anggota berang.
Saleem tidak menyalahkan siapapun saat itu dan mengakui kesalahannya.
Usai dikeluarkan dari Iklim, Saleem sempat bersolo karir. Namun karirnya tak semulus saat ia tergabung dalam iklim.
Sepanjang hidupnya, Saleem pernah dipenjara sebanyak dua kali. Ia ditangkap pada tahun 1996 di Jalan Chow Kit Tuanku Abdul Rahman Kuala Lumpur akibat pengunaan obat berlebihan. (tribunjateng/wilujengpuspitadewi)