TRIBUNNEWS.COM - Meninggalnya Raden Retno Winingsih Yuliati pada Senin (15/10/2018) pagi sekira pukul 06.19 Wib menyisakan duka mendalam bagi artis Roro Fitria.
Ia mengaku tak memiliki firasat yang buruk saat akan meninggalnya sang ibunda.
Hanya saja Roro mengaku beberapa waktu lalu sempat bermimpi gigi bagian bawahnya copot.
"Kurang lebih 3-4 bulan lalu saya sempat terbangun saat mau shalat subuh, saya mimpi buruk, mimpi gigi saya tanggal yang bagian bawah, saya langsung dalam hati Astagfirullah hal adzim," kata Roro saat ditemui media di lokasi makam ibundanya, Selasa (16/10/2018) siang.
Usai mimpi tersebut, Roro mengaku tak mau berpikir negatif dan tak menyampaikan ke siapa-siapa.
Ia memilih untuk menyimpan mimpi dan firasat buruknya tersebut karena tak ingin sesuatu hal terjadi.
"Namun ternyata tanggal 15 Oktober 2018 mimpi itu jadi kenyataan, mama saya meninggal dunia," lanjut Roro dengan isak tangis yang tak bisa ia bendung.
Roro mengaku pertemuan terakhirnya dengan sang ibunda kira-kira 3-4 hari yang lalu saat menjalani sidang dengan agenda duplik di Pengadilan Jakarta Selatan mengenai kasus narkoba yang menjeratnya.
Bahkan ia sempat mengaku berkomunikasi cukup panjang dan berjumpa cukup lama dengan bunda.
"Saya sempat ngaji bareng sama bunda, bunda juga seneng dengerin suara Roro ngaji, saya juga inget waktu bunda pertama kali kena stroke beberapa tahun lalu, saya ngaji buat bunda dan bunda bisa pulih lagi, sadar lagi setelah mendengar lantunan ngaji saya," lanjutnya.
"Makanya saat sidang terakhir kemarin, saya sempet pegang tangan mama, peluk-peluk mama, mama cuma bisa nangis-nangis, saya bilang mamah jangan nangis kalau mama nangis nanti mama tambah sakit, kalau mama nangis nanti Roro juga tambah sedih," jelasnya.
Roro pun mengenang kebaikan yang telah bundanya lakukan. Ibundanya adalah sosok yang tak pernah mengeluh menurutnya.
Apapun yang terjadi bundanya tak pernah mengeluh kepada anak ataupun saudara lainnya.
"Mamah itu tidak pernah ngeluh, itu suri tauladan yang Roro ambil. Apa yang ia pikir, apa yang ia penggalihke tak pernah dikeluhkan, nggak pernah curhat tapi tiba-tiba mama nggak ada," bebernya.
Ibunda Roro Fitria telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Pemkab Sleman yang terletak di Margodadi, Seyegan, Sleman.
Raden Retno Winingsih Yuliati dimakamkan sekira pukul 11.30 Wib dan meninggal pada usia 64 tahun usai mengalami komplikasi mulai dari hipertensi, gula darah tinggi hingga gejala stroke. (. (Tribun Jogja/ Wahyu Setiawan Nugroho)