Laporan Wartawan Tribun Jateng, Wilujeng Puspita Dewi
TRIBUNNEWS.COM- Nama model Fenny Steffy Burase (35) akhir-akhir ini menjadi sorotan.
Ia dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan suap pengalokasian dan penyaluran dana otonomi khusus Aceh.
Ia dipanggil menjadi saksi lantaran pernah menerima aliran dana dari Gubernur non-aktif Aceh Irwandi Yusuf.
Aliran dana yang ia terima tersebut merupakan alokasi untuk kegiatan Aceh Marathon 2018. Saat itu Steffy dipercaya sebagai panitia Aceh Maraton 2018.
Kendarti demikian, model cantik asal Manado itu tak tahu menahu soal darimana aliran dana itu berasal.
Steffy Burase merupakan model kelahiran Manado, 6 Mei 1983.
Sebelum namanya mencuat karena kasus dugaan suap Irwandi Yusuf, Steffy sendiri merupakan seorang selebgram.
Ia memiliki 42 ribu lebih pengikut.
Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial seperti mengajadi pengajar di Lembaga Swadaya Masyarakat EPM Foundation, ia berperan sebagai aktivis perempuan, ia juga sering berkunjung ke Aceh untuk mendalami soal latar belakang Gerakan Aceh Merdeka.
Sebelum menjadi model, Steffy Burase juga pernah bekerja sebagai pramugari.
Perempuan berusia 35 tahun itu memiliki tubuh semampai dan gemar berolah raga.
Berikut foto-foto Steffy Burasse:
Ia dipercayakan oleh Irwandi Yusuf untuk memanage kegiatan Aceh Marathon 2018 yang rencananya akan digelar pada (29/7).
Steffy bahkan sering berada di Aceh untuk mengikuti rapat persiapan acara Marathon 2018.
Bahkan, beberapa jam sebelum Irwandi dibekuk KPK pada Selasa (3/7/2018), Steffy juga sempat menghadiri meeting persiapan Aceh Marathon 2018 bersama Irwandi di Sabang.
Malamnya, Irwandi Yusuf dibekuk KPK di pendopo Gubernur Aceh.
Dilansir dari aceh.tribunnews.com, Steffy Burase bersama pengacaranya Fahri Timur dalam konferensi pers di Banda Aceh, Sabtu (11/8/2018) menjelaskan singkat, awal kisahnya hingga berkenalan dengan Irwandi.
Dia mengatakan, pada April 2017 lalu, sempat ke Helsinki Finladia untuk acara festival kopi di sana.
"Saya ketemu dengan beberapa petinggi (jaman) GAM di sana, karena kebetulan kita tinggalnya di rumah duta besar Finlandia, jadi pembicaraan setiap hari itu adalah tentang perdamaian Aceh, di situlah saya mulai mengenal Aceh," kata Steffy.
Berita dan informasi tentang konflik Aceh yang dia tahu, akhirnya membuat Steffy benar-benar simpati dengan Aceh.
"Saya tidak usah sebut namanya, tapi itu petinggi-petinggi eks GAM, yang semuanya teman-teman Pak Irwandi, yang mana mereka bilang saat itu, nanti suatu saat harus datang ke Aceh untuk mempromosikan Aceh," katanya.
Atas tawaran itu, Steffy mengaku senang.
"Ternyata sebelum saya dikenalkan ke Bapak Gubernur (Irwandi) pada saat perjalanan promosi Indonesia di Moscow Rusia bulan Agustus 2017, ternyata saya dipertemukan dengan Pak Irwandi," katanya.
"Saya ngobrol banyak di situ, saya menceritakan, kalau saya sudah cukup tahu banyak tentang Aceh, tentang perdamaian di Helsinki," tambah Steffy.
Dia juga mengatakan kepada Irwandi saat itu, bahwa dirinya telah bertemu sengan teman-teman Irwandi di Finlandia dan berjanji akan membantu mempromosikan Aceh.
"Akhirnya beliau (Irwandi) konfirmasi ke beberapa teman beliau itu. Dan benar, akhirnya saya diundang ke Aceh," katanya.
Menurut Steffy, dia diundang ke Aceh untuk membantu promosi Aceh. "Dan itu semua bertahap dan tidak serta merta terciptanya Aceh Marathon," kata dia.
Setelah itu, Steffy mulai melakukan beberapa hal, termasuk mengonsep Aceh Marathon, festival kopi bertaraf internasional sebagai branding dan promosi Aceh ke kancah dunia internasional.
Dari situlah, dia sering berada di Aceh untuk mempersiapkan event yang akan dilaksanakan, termasuk Aceh Marathon yang telah terjadwal.
Dan kehadirannya di Aceh membuat Steffy sering berkomunikasi dengan Irwandi Yusuf. (*)