TRIBUNNEWS.COM - Anne Avantie merupakan satu dari beberapa desainer kondang dan menuai sederet prestasi. Busana rancangannya banyak dipakai pesohor di Indonesia.
Dan perlu Anda ketahui, ia memulai kariernya pada 1989 dari sebuah rumah kontrakan. Modalnya dua mesin jahit.
Sejak kecil, Anne Avantie telah menunjukkan ketertarikan dalam dunia mode, ia sering membuat kostum panggung untuk grup vokal dan tari di sekolah hingga berbagai ajang hiburan remaja lainnya di Solo.
Tempat usaha pertamanya diberi nama Griya Busana Permatasari. Pada mulanya, Anne Avantie banyak membuat kostum penari dan berbagai busana malam yang dicirikan hiasan manik-manik.
Baca: Vanesha Prescilla Ulangtahun, Ini Kado Termanis dari Adipati Dolken
Hingga tahun 2010, Anne Avantie memiliki dua butik di Mall Kelapa Gading dan Roemah Penganten di Grand Indonesia.
Selain itu, Anne Avantie juga memiliki toko bernama Pendopo yang menjual produk seni dalam negeri hasil karya usaha kecil menengah (UKM).
Selama 29 tahun menggeluti kariernya, Anne Avantie tak menilai dunia fashion merupakan dunia glamour.
Ia menyadari banyak orangtua yang melarang anaknya berkembang di dunia fashion karena beragam pandangan di dalamnya. Para orangtua dinilai merasa bangga jika anaknya bisa menjadi seorang sarjana.
Kendati demikian, menurut Anne Avantie jadi apapun diri kita merupakan suatu berkat tersendiri. Semua tergantung diri sendiri dan bagaimana prosesnya.
Pandangan tersebut diungkapakan Anne Avantie lewat unggahan foto di laman Instagramnya, @anneavantieheart, Jumat (26/10/2018).
"Siapa yg bilang dunia fashion adalah dunia GLAMOUR ..- sebuah dunia yg banyak orang tua melarang anaknya jadi FASHION DISAINER >> orang tua juga lebih senang dan bangga kalau anak nya jadi SARJANA . (emoji) tapi sebenar nya jadi apapun kita bisa MEMBERKATI dan jadi BERKAT . > semua tergantung dari PRIBADI masing masing dan bagaimana kita BERPROSES," tulis Anne Avantie.
Anne Avantie juga menilai banyak orangtua menyelepekan karier anaknya yang berkutat di bidang seni. Para orangtua akan menilai makan apa nanti sang anak kalau hanya bekerja sebagai seniman.
Menyadari adanya komentar seperti itu, Anne Avantie pun memiliki jawaban yang kuat, tumbuh di dunia seni membuat Anne Avantie bisa memberi makan banyak orang.
"Banyak anak berkutat dibidang seni dan orang tua mengatakan “ mau makan apa kamu nanti “.. kalau saya ., saya jawab dari dunia seni saya bisa “ MEMBERI MAKAN BANYAK ORANG “" tulisnya lagi.
Kedangkalan cara berpikir orangtua membuat Anne Avantie bergerak untuk menangkalnya, yakni dengan bekerja sesuai hati tanpa mengikuti arus deras kehidupan, dengan perhitungan matang, serta tak terkontaminasi gaya hidup.
"Hal kedangkalan cara berpikir orang tua saat ini perlu “ ditangkal “ asal kita..... bisa menunjuk kan bahwa apa yg kita lakukan dalam KEBENARAN dan tidak hidup menyimpang arus . bekerja dengan perhitungan yg matang dan tidak “ terkontaminasi GAYA HIDUP “...pasti akan berhasil," tuturnya meyakinkan.
Selain itu, Anne Avantie meminta agar dunia fashion bisa dilihat dari sudut pandang yang baik dan tak perlu dipandang sebelah mata saja.
Gaya dalam fashionlah yang menurut Anne Avantie membuat orang berpikir bahwa orang fashion hidup berfoya-foya, padahal tidak semua orang seperti itu, termasuk dirinya sendiri.
Di akhir keterangan fotonya, perempuan kelahiran Semarang ini mengajak para followersnya untuk menunjukkan karya bukan hanya dari gaya, tetapi dari kebaikan untuk banyak orang.
Hal tersebut diharapkan bisa merubah pandangan orang mengenai dunia fashion.
"Pandangan tentang dunia FASHION harus di lihat dari sudut yg BAIK jangan menjurus pada hal hal yg dilihat sebelah mata - GAYA itu lah yg menjadi seolah olah orang orang fashion hidup hura hura ( tidak semua ) ., > buktinya saya TIDAK. Mari kita tunjuk kan karya kita bukan dari GAYA kita tapi dari apa yg sudah kita wartakan sehingga BERDAMPAK KEBAIKAN pada banyak orang dan sesama - sehingga .., para orang tua bisa punya POTRET yg positif berkecimpung di dunia fashion," tutupnya.(*)