TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara Joko Anwar mengaku film barunya yang berjudul "Gundala" adalah salah satu film yang paling sulit ditulis skenarionya.
"Ini adalah suatu film yang skenarionya paling susah saya kerjakan. Jadi saya tuh nulis harus tenang banget, jadi saya kalau ngga nulis di museum, di kuburan," ujar Joko Anwar di Jakarta Convention Center, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Minggu (28/10/2018).
Joko Anwar mengaku kesulitan untuk membuat cerita yang kuat dan tokoh yang memiliki karakter kuat dalam skenario tersebut.
Menurut lelaki kelahiran Medan, 42 tahun lalu itu, kisah Gundala yang diangkat dari serial komik karya Harya Suraminata yang terbit perdana pada 1969 lalu itu, telah disesuaikan kisahnya agar relevan dengan generasi milenial.
Namun, Joko Anwar mengaku tak banyak mengubah karakter tokoh-tokoh yang ada dalam komik yang ia baca sejak kecil tersebut, untuk menjaga keaslian tokoh-tokoh yang dibuat pengarang komik Gundala itu.
"Saya tidak banyak mengubah karakter tokoh-tokoh yang ada dalam komik. Karena sebagai penggemar Gundala, saya tidak mau orang mengenal Gundala jauh dari yang saya kenal waktu kecil. Namun ceritanya saja yang memang perlu di-update, suapaya relevan dengan zaman," kata Joko Anwar.
Untuk kisahnya sendiri Joko Anwar memberikan tambahan cerita yang belum sempat ditulis ke komik oleh pengarang Gundala.
Joko Anwar membuat tambahan kisah masa kecil Gundala dari catatan-catatan pengarang yang berhasil ia akses.
Dalam film yang akan tayang pada 2019 mendatang itu, Joko Anwar mempercayakan tokoh Gundala diperankan oleh Abimana Aryasatya.