TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Acara pesta ulang tahun model, penyanyi dan DJ Barbie Nouva yang mengundang Maria Ozawa malam tadi berlangsung lancar di sebuah vila seputaran Kota Denpasar.
Namun seusai acara dan seluruh undangan pulang, petugas imigrasi Klas I Denpasar langsung mendatangi Barbie Nouva mempertanyakan dokumen keimigrasian dari Maria Ozawa.
Seusai menanyakannya petugas tersebut meminjam dan melihat paspor Maria Ozawa.
Selanjutnya petugas imigrasi tersebut langsung membawanya begitu saja tanpa mengatakan atau pun bilang terlebih dahulu kepada yang bersangkutan.
“Tiba-tiba saat meminjam untuk melihat data paspornya petugas itu pergi membawanya dan aku telpon Kepala Imigrasi mereka langsung lari. Akhirnya kita datang ke Kantor Imigrasi Denpasar tapi berbelit-belit petugasnya,” ucap Barbie, Rabu (7/11/2018) dinihari saat ditemui di Kantor Imigrasi Denpasar.
Baca: Hadiri Pesta di Atas Kapal di Bali, Maria Ozawa Diamankan Petugas Imigrasi Denpasar
Kasi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Kelas I Denpasar, Yoga Arya Prakoso Wardoyo pun tiba dan langsung menutup pintu serta mengunci ruangan Pengawasan dan Penindakan tersebut dimana mantan bintang film dewasa asal Jepang tersebut berada di dalam ruangan.
Hampir sekira 30 menit lebih, Barbie Nouva dipersilakan masuk ke dalam ruangan dan mereka (Barbie dan Maria) pun menjalani pemeriksaan.
Kurang lebih satu jam berada di sana akhirnya mereka keluar dari dalam ruangan dan paspor tersebut sudah diberikan kepada Maria.
“Kecewa dengan instansi pemerintahan khususnya Imigrasi ya karena mereka (petugas Imigrasi) yang hanya mendengarkan masyarakat atau netizen yang bad think. Kenapa tidak menanyakan langsung ke kita cari tahu. Alasan awal mereka itu curiga Maria Ozawa datang kerja di sini bukan sebagai teman aku,” tutur Barbie.
Ia menambahkan kalau ada banyak kecurigaan kenapa tidak begitu Maria datang mereka (petugas) imigrasi langsung tangkap di Bandara.
“Kenapa ga dari awal kedatangan begitu mereka nyampe mereka tangkap. Kenapa harus menikmati acara dulu, imigrasi buang uang Rp 6 juta untuk ikut acara ku, mereka dapat minuman satu botol entah mereka datangnya berapa orang saat itu. Mereka juga ikut makan,” tambahnya.
Dan mereka bilang ingin meluruskan keimigrasian Maria Ozawa tetapi kenapa lama sekali di dalam bersama petugas dan begitu sudah selesai petugas meminta berswafoto dengan Maria.
“Setelah selesai interview kenapa menahan orang (Maria) lalu foto-foto. Yang membuat lama itu petugas tidak mengerti bahasa inggris sehingga aku bantu translate sampaikan pertanyaan kepada Maria lalu dari jawaban Maria aku sampein ke petugas dengan bahasa Indonesia,” papar wanita yang kini menginjak usia ke-24 tahun.
Saat ditanyai apakah petugas imigrasi meminta sejumlah uang untuk proses ini lebih cepat selesai, Barbie menyampaikan mereka tidak ada omongan kearah sana.
“Untuk uang mereka akhirnya tidak ada omongan.Cuma yang mereka minta nomor teleponnya Maria Ozawa dan minta foto bareng sama Maria. Meskipun itu kidding tapi buat aku itu tersinggung banget tidak sopan. This is my best friend and please respect my best friend (Ini adalah sahabat baikku dan mohon hormati sahabat saya,"imbuhnya.
Baca: Sampai di Bali, Maria Ozawa Bilang Paijo Cepat ke Sini Serta Cicip Nasi, Ayam, dan Sambal
Sementara itu, Maria Ozawa menyampaikan dirinya sedih melihat ini semuanya.
“I very sad people look from rumours about me but is not true. And i come here for birthday party with my best friend (Barbie) not to work or bussines. It’s so normal (Saya sangat kecewa orang melihat rumor yang tidak benar mengenai saya. Saya datang ke sini untuk acara pesta ulang tahun sahabat saya (Barbie) bukan untuk kerja atau bisnis. Itu sangat normal) ” ucap Maria saat ditanyai awak media.
Pihak Imigrasi Klas I Denpasar dalam hal ini Kasi Pengawasan dan Penindakan Imigrasi Kelas I Denpasar, Yoga Arya Prakoso Wardoyo enggan berkomentar atau memberikan penjelasan mengenai pihaknya yang mengambil, menahan paspor dan memeriksa Maria Ozawa.
“Besok (pagi ini) saya Pak Kepala Imigrasi yang memberikan penjelasan ini. Kita masih periksa dia apakah ada pelanggaran atau tidak dalam keimigrasiannya,” ucapnya.(Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)