Musik bisa menjadi salah satu pilihan yang paling pas untuk kembali menikmati memori manis.
Oleh karena itu, The 90’s Festival kembali hadir untuk mengobati rasa rindu generasi 90an, setelah sukses pada perhelatannya yang ketiga di tahun 2017 lalu.
Jelas saja kalau akhir pekan kemarin, Gambir Expo Kemayoran disulap dengan nuansa 1990an yang kontras di setiap sudutnya. Mulai dari penampilan musisi era 90an, jajanan khas, dan permainan jadul seperti sega, gameboy dan nintendo.
Belum lagi, barang antik seperti handphone jadul, koleksi kaset pita, sepeda ontel dan komik hits di eranya turut dipamerkan. Pengunjung spontan teringat kembali ke momen-momen di masa lalu yang penuh cerita.
Dipromotori oleh Akselerasi Entertaiment, The 90’s Festival 2018 hadir dengan formasi yang lebih lengkap.
Menggandeng 20 musisi tahun 1990an yang tersebar ke dalam 4 panggung, sukses membuat seluruh penonton The 90’s Festival bisa menikmati banyak genre dalam satu area.
Dari panggung MLDSPOT, Fatur Nadila, MLD JAZZ Project S3 feat. Rita Effendi, 2D, Iwa K & Sweet Martabak, dan /rif. Sedangkan di Wardah Stage, Cherry Bombish, Wayang, Sket + Bayou, Tic Band, dan Bunga memanjakan penonton lewat alunan musiknya yang beragam.
Lain lagi dengan FWD Stage, banyak penonton yang hanyut terbawa suasana dengan aksi panggung dari musisi yang membawakan lagu-lagu mellow dan romantis seperti Protonema, Lingua, BE3, Java Jive, hingga Padi Reborn.
Menjelang senja, penonton dihibur dengan penampilan Funky Kopral, diikuti dengan Kidnap Katrina di panggung 90s Stage yang menjadi ajang reuni bersama Anang Hermansyah. Lewat band inilah Anang mulai meniti karir bermusik di ibukota.
Semakin malam, semakin pecah pula kemeriahan yang terasa di The 90’s Festival. Masih di panggung yang sama, grup musik asal Kanada, The Moffats menggebrak malam lewat lagu pembukanya ‘I’ll Be There For You’ yang diikuti dengan teriakan penonton.
Nggak hanya itu, penonton berkaraoke bersama ketika grup musik yang beranggotakan Scott, Clint, Bob dan Dave ini membawakan lagu andalan mereka ‘Miss You Like Crazy’ dan ‘Like I Love You’ yang dulu sempat populer.
Seakan tak mau membuat penonton berpindah panggung, The Moffats tampil prima dengan membawakan 11 hits sekaligus yang semakin membuat dingin malam terasa sendu.
Blue, boyband asal Inggris juga ikut ambil bagian. Tanpa basa-basi, ketika nada intro megahit mereka yang berjudul ‘All Rise’ terdengar, para penonton sontak berteriak histeris kemudian disusul dengan bernyanyi bersama.
Tak hanya kompak berhamonisasi, mereka juga piawai membawakan koreografi tarian diatas panggung. Nggak sedikit penonton yang juga terbawa suasana dengan menari bersama.
“Aku cinta kalian,” ucap Simon Weebe dalam bahasa indonesia di tengah-tengah penampilannya. Hits andalan mereka seperti ‘Best In Me’, ‘Bubblin’, ‘Paradise’ hingga ‘One Love’ pun dinyanyikan.
Di FWD Stage, Padi Reborn juga nggak mau kalah. Sederet hits yang melekat di telinga penonton seperti Kasih Tak Sampai, Semua Tak Sama, Begitu Indah dan Harmoni dibawakan secara maksimal.
Sambil bernostalgia, semua penonton baik orangtua maupun anak muda dengan kompak bernyanyi bersama.
Perhelatan The 90’s Festival ditutup dengan manis lewat lagu Sebuah Kisah Klasik yang dibawakan oleh Sheila On 7. Sebelumnya, band asal Yogyakarta ini kembali memutar memori penonton di masa lalu lewat lagu Bila Kau Tak Disampingku, Sephia, Sahabat Sejati, Seberapa Pantas dan Betapa.
Uniknya lagi, selain flashback lewat lagu-lagu yang dibawakan di 4 panggung berbeda, layar tancap "misbar" atau bioskop gerimis bubar yang berlokasi tepat di area Food and Beverage juga di padati pengunjung. S
aat itu film yang diputar adalah Petualangan Sherina, film musikal keluarga tahun 2000an yang membintangi Sherina Munaf dan Derby Romero.
“Kami berharap agar pengunjung terhibur dan bisa kembali ke masa-masa 1990an di The 90’s Festival. Semoga kita dapat berkumpul kembali untuk bernostalgia bersama di The 90s Festival tahun depan,” ungkap Arinda, Public Relation Akselerasi Enterteinment.
Jelas saja kalau The 90’s Festival merupakan surga bagi para generasi 90an.