News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cakra Khan dan Evie Tamala Bisa Nyanyi Berkat Peran Guru

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyanyi Cakra Khan ditemui wartawan saat peluncuran trailer film Guru Ngaji di Jakarta, Senin (19/2/2018). Cakra Khan menjadi pengisi soundtrack film tersebut yang berjudul Jangan Mudah Putus Asa ciptaan Ahmad Fredy dan Ade Govinda. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi dangdut Evie Tamala bangga bisa tampil menghibur ribuan guru di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (25/11/2018).

"Saya ucapkan selamat Hari Guru. Saya bangga tampil di sini karena saya bisa nyanyi seperti ini juga berkat guru," kata Evie Tamala di acara peringatan Hari Guru Nasional itu.

Evie Tamala menyanyikan lagu-lagu hitsnya, yakni "Selamat Malam" dan "Aku Rindu Padamu".

Sekitar sejam kemudian, giliran Cakra Khan yang menghibur para guru. Ia menyanyikan delapan lagu. Di tengah aksinya, Cakra Khan membeberkan latar belakangnya.

"Ibu dan bapak saya itu guru. Jadi saya sangat bangga dengan profesi guru. Saya ucapkan selamat Hari Guru. Semoga guru-guru di Indonesia semakin sejahtera," kata Cakra Khan.

Penyanyi Cakra Khan hibur para guru di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kawasan Sudirman, Jakarta, Minggu (25/11/2018).

Cakra Khan mengungkap keberaniannya bercita-cita sebagai penyanyi berkat peran seorang guru di sekolahnya dulu.

"Saya pertama kali dikasih keberanian menyanyi itu oleh guru SD saya di Pangandaran. Beliau sudah meninggal dan bagi saya guru adalah pekerjaan yang sangat mulia dan menurut saya momen ini harus diperhatikan," kata Cakra Khan.

Pada kesempatan yang sama, Sekertaris Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Muhammad Qudrat Wisnu Aji mengungkapkan cita-cita Kemendikbud, dalam memperingati Hari Guru Nasional.

Menurut Qudrat, Kemendikbud ingin membuat Persatuan Guru Republik Indonesiab (PGRI) menjadi seperti konfederasi.

"Kalau di perusahaan seperti holding. Tapi untuk mencapai itu, PGRI harus mereformasi anggaran rumah tangganya. PGRI jadi satu-satunya wadah yang bisa mengatur lembaganya, seperti memberikan sanksi kepada guru kalau bermasalah. Jangan diambil alih pemerintah semua. Seperti IDI (Ikatan Dokter Indonesia) kalau di dunia kedokteran," kata Qudrat.

Hal ini, lanjut Qudrat, baru sebatas melempar isu. Namun dari situ ia melihat banyak tanggapan positif dari banyak pihak.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini