Laporan Wartawan Tribunnews.com. Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini Jubing Kristianto merilis album terbaru: Kasmaran. Album ini berisi 14 lagu yang menjadi hits JK Records pada masanya, diterjemahkan ulang oleh Jubing Kristianto dalam permainan gitarnya yang khas.
“lde album ini pertama kali tercetus tahun 2016 dan sejak awal pula sudah terpikir untuk menggarapnya bersama Jubing,” kata Leonard “Nyo" Kristianto, CEO JK Records tentang album ini. jubing dan Nyo Kristianto berdiskusi mulai dari lagu-Iagu yang dipilih hingga bagaimana eksekusinya di album nanti.
Sesuatu yang baru dari kenangan lama
Album Kasmaran adalah album keenam Jubing Kristianto. Berbeda dari album - album Jubing terdahulu, kali ini semua lagu diambil dari lagu-lagu JK yang terkenal di masa jayanya, tahun 80-90an.
Dengan finger style-nya, Jubing menerjemahkan lagu-lagu JK menjadi sesuatu yang baru. segar, tanpa kehilangan jejak melodinya yang khas. “Siapa yang tidak kenal lagu JK di masa itu. Bagaimana dengan sekarang, dan apa yang harus dilakukan agar tetap terasa up-to-date adalah pekerjaan rumah saya,” kata Jubing Kristianto.
Pilihan lagu dilakukan Jubing bersama Nyo. Ada 14 lagu yang terpilih, dengan dua lagu di antaranya dinyanyikan oleh Reda Gaudiamo -“Tak lngin Sendiri" dan Sevi Xiu “Aku Cinta Padamu".
Warisan JK Records
Siapa yang tak kenal JK Records, yang sangat berjaya di pasar musik pop pada era 80-90-an. Tak hanya dari jumlah artisnya yang banyak dan cantik, juga lagu - lagunya yang punya ciri khas. Begitu khasnya hingga muncul istilah "lagu JK" di kalangan pecinta musik tanah air.
“Lagu-lagu 1K adalah bagian dari sejarah musik Indonesia, dan rasanya perlu dikenalkan kepada generasi muda. Tetapi kami juga sadar, bahwa untuk membuat lagu-lagu ini menarik telinga anak muda. harus dibuat ulang, tidak bisa dilepas sebagaimana aslinya dulu,” kata Nyo Kristianto.
Upaya membawa lagu-lagu hits JK ke generasi baru mulai dilakukan sejak Nyo memegang kemudi JK Records tahun 2010. Salah satu upaya itu adalah menghadirkan kembali album-album lama dalam olahan baru. Salah satunya adalah album Wahyu OS, yang berjudul “Bila Kau Rindu, Sebut Namaku", yang dirilis tahun 2014. Leonard Nyo Kristianto yang lulusan Berklee College of Music ini membongkar musiknya, sambil tetap mempertahankan vokal asilinya. Dua tahun kemudian, tahun 2016, giliran album Dian Piesesha bertajuk “Aku lngat Dirimu" yang dikulik habis oleh Nyo.
“Saya menyebut album-album itu sebagai album dua generasi," tambah Nyo.
Pembuatan album dua generasi adalah bagian dari upaya Leonard Nyo Kristianto menyelamatkan “harta musik" yang dimiliki JK Records. “Ketika mulai menangani JK Records, saya menemukan 12 ribu rekaman di arsip, dan semua dalam format analog," kenang Nyo Kristianto.
“Berpindahnya teknologi dari analog ke digital membuat rekaman itu berada dalam kondisi kritis. Harus dilakukan tindakan untuk menyelamatkannya," lanjutnya.
Tak hanya sebagai upaya menyelamatkan warisan musik, tetapi juga untuk menjawab kebutuhan penggemar lagu-lagu JK -dikenal dengan sebutan JekaMania yang ingin menikmati lagu-lagu itu via channel digital. Mulai dari Apple Music, iTunes, Spotify, loox, Deezer, YouTube, Langit Musik sampai Amazon.com.
Dan hari ini, album Kasmaran menambah kelengkapan upaya mengenalkan warisan JK kepada pecinta musik Indonesia. CD dan juga kasetnya dapat diperoleh di toko-toko musik di seluruh Indonesia dan juga jalur musik digital.