TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Century telah membuat mantan Deputi Bidang IV Pengelolaan Devisa BI Budi Mulya menjalani kehidupan di balik jeruji besi.
Lima tahun sudah ayah dari aktris Nadia Mulya ini mendekam di Lapas Sukamiskin.
Baru-baru ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mneyebut menemui titik terang dan mengalami kemajuan yang baik.
Bagaimana tanggapan sang anak atas kasus Bank Century yang menjerat ayahnya?
Kepada Tribunnews.com, Nadia Mulya blak-blakan semuanya mengenai kasus Bank Century.
Nadia mengatakan dirinya sudah mengetahui jika ada pemeriksaan dari KPK kepada Budi Mulya pekan lalu.
"Nadia : Iya sudah. Saat saya bertemu Bapak kemarin, dia cerita semuanya," ungkap Nadia Mulya kepada Tribun saat menemuinya di salah satu Kedai Kopi di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa (27/11/2018) siang.
Nadia Mulya tampak begitu semangat menceritakan soal Century.
Sang ayah, menurut Nadia Mulya mengapresiasi pada langkah KPK.
"Bapak juga bilang sangat mengapresiasi KPK karena telah bekerja dalam diam, tetapi sangat profesional untuk mengungkap kasus ini," ujar Nadia Mulya.
Nadia pun mengatakan keoptimisannya akan tindak lanjut KPK pada kasus Bank Century.
"Saya terus berharap ada kejelasan soal kasus ini. KPK sudah memiliki semua data dan bukti yang dibutuhkan untuk pengungkapan kasus. Sekarang KPK sedang bergerak dengan memeriksa 23 orang. Semoga saja terungkap semuanya," kata Nadia Mulya.
Pertemuan dengan Orang Penting
Nadia juga menceritakan bagaimana selama lima tahun sang ayah Budi Mulya mendekam di penjara, dirinya mencari keadilan.
Dalam perjalanan lima tahun itu, banyak orang penting yang ditemuinya.
Baca: Mencari Keadilan untuk Sang Ayah, Nadia Mulya: Saya Hanya Ingin Bapak Pulang
"Sudah sejak awal sekali saya mencari keadilan untuk Bapak saya. Saya bertemu dengan banyak orang-orang penting yang namanya sempat muncul di kasus. Juga kepada anggota Pansus Century waktu itu," beber Nadia Mulya.
Nadia Mulya pun mengisahkan pertemuannya dengan mantan Wapres Boediono.
"Bahkan, awal 2016, saya juga bertemu dengan Pak Boediono di Sukamiskin saat mengunjungi Bapak saya waktu itu," ungkap Nadia lagi.
Diungkapkan pula bagaimana mantan orang nomor dua di negeri ini meminta maaf.
"Beberapa kali dia (Boediono) minta maaf ke Bapak, ke saya juga," sambung Nadia Mulya.
Lantas, apakah permintaan maf ini diterima?
"Dia banyak mau melakukan sesuatu, tetapi saya justru mempertanyakan, kenapa tidak saat dia jadi wakil presiden? Saya sempat bilang ke dia juga, "Ah sudah basi, Pak" kata Nadia mengungkapkan kisah pertemuanya dengan Boediono.
Nadia Mulya masih ada rasa kesal?
"Sekarang sudah tidak. Saya sudah bisa melewati masa-masa itu. Sudah tidak ada lagi keinginan untuk kesal dengan orang yang menjebloskan Bapak saya ke penjara. Kami sudah rela apabila itu merupakan konsekuensi dari jabatan Bapak," kata Nadia lagi.
Hanya saja, Nadia Mulya masih menyayangkan kasus ini bisa menimpakan kesalahn pada sang ayah.
"Bapak itu urusannya moneter bukan perbankan. Bapak sama sekali tidak ikut dalam rapat persetujuan FPJP Bank Century ataupun punya kepentingan politik dengan Robert Tantular. Tapi, apapun, kami sekarang hanya mau Bapak bisa pulang ke rumah, berkumpul lagi dengan saya dan mama, itu saja." pungkasnya. (Tribunnews.com/Amriyono Prakoso)