TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara Ernest Prakasa mengungkapkan alasan mengapa dia selalu mengusung tema keluarga dalam film-film yang digarapnya.
Hal itu Ernest katakan saat ditemui dalam jumpa pers dan screening film Milly & Mamet di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).
"Kalau ngomongin keluarga enggak habis-habis, selalu ada yang bisa diangkat, tapi buat gue bukan monoton sih, ada aja yang dibahas jadi ya kalau ditanya sampai kapan kayak gini, ya enggak tahu," kata Ernest.
Ernest diketahui selalu mengangkat isu-isu keluarga seperti hubungan ibu dan anak dalam cerita Susah Sinyal, ayah dan anak dalam Cek Toko Sebelah, dan terakhir Milly & Mamet yang mengisahkan kehidupan pasangan suami istri yang baru memiliki seorang anak.
Ernest juga mengatakan bahwa film Imperfect yang akan digarapnya tahun depan juga sepertinya akan tetap berkaitan dengan tema keluarga.
Baca: Film Milly & Mamet, Ernest Prakasa: Menggali Peran Milly dan Mamet AADC Jadi Tantangan Tersendiri
"Tapi aku enggak tau apakah nanti Imperfect kan isinya tentang body shaming dan imperfection tentang perempuan. Bahkan body shaming itu kadang lahir dari lingkungan terdekat," ucap Ernest.
"Dari ibu misal, 'kamu tuh gendut banget sih', jadi itu isu yang deket banget, balik-baliknya ke keluarga lagi-lagi," tambahnya.
Hal tersebut membangun citra suami penulis Meira Anastasia itu menjadi sutradara spesialis film keluarga. Namun bagi Ernest, itu bukanlah hal buruk baginya.
"Bukan segmentasi sih, lebih ke image kali ya, orang kalau liat gue mikirnya ya tentang film keluarga, bukan sesuatu yang buruk," imbuh Ernest.