TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah vakum setahun, grup band Nidji bangun kembali menghibur para penggemarnya di seluruh Indonesia terutama kepada Nidji Holic.
Memutuskan 'tidur' sepanjang Desember 2017-Desember 2018, Rama (Gitar), Ariel (Gitar), Adri (Drum), Andro (Bass), dan Randy (synthitizer/keyboard), fokus berkarier lewat Nidji Electronic Version Plus (NEV Plus).
NEV Plus awalnya dibuat untuk para personel Nidji untuk tetap bermusik tanpa kehadiran Giring.
Oleh sebab itu, NEV Plus akan selalu berkolaborasi dengan penyanyi-penyanyi Indonesia, satu di antaranya, Dalila Azkadiputri (Dea) yang merupakan penyanyi grup musik HiVi.
Namun, setelah setahun berselang, mereka kembali membangunkan Nidji.
Rama, Adro, Adri, dan Ariel memang telah sepakat untuk memprioritaskan Nidji ketimbang NEV Plus yang sudah berjalan selama dua tahun belakangan ini.
Baca: Demi Mimpi Giring di Rumah Rakyat, Nidji Cari Vokalis Baru
"Kalau gua sih memilih untuk jalani Nidji," kata Rama yang didampingi oleh Ariel, Andro, Adri, dan Giring Ganesha, serta Musica Studio, saat menggelar jumpa pers di Decorous Kemang, Jakarta Selatan, Senin (17/12/2018).
"Kalau buat gua berjalan dua-duanya bagus. Karena Nidji itu core-nya, kalau NEV Plus itu ekspresi musik kita," kata Ariel.
Adri dan Adro pun senada dengan Ariel. Mereka berdua ingin tetap berjalan berbarengan antara Nidji dan NEV Plus.
Mereka juga mengatakan perbedaan antara Nidji dan NEV Plus. Apakah itu?
"Tetap Nidji itu core-nya kita ya. Cuma memang NEV Plus itu pengembangan musik kami. Kami berharap bisa berjalan berbarengan," ucap Adri.
"Siapa tau jam 10 manggung sama Nidji, jam 12 nya manggung sama NEV+ kan bisa jadi," kata Andro menimpali.
Sementara itu, Musica Studio menginginkan NEV+ berjalan seirama dengan Nidji. Akan tetapi, label musik tersebut menginginkan Nidji menjadi prioritas utama daripada NEV+.
"Untuk kedepan, tetap Nidji prioritas utama lah. NEV+ akan mengikuti kedepannya," ujar produser dan CEO Musica Studio, Indrawati Widjaya yang juga hadir di Decorous.