TRIBUNNEWS.COM - Suasana duka menyelimuti rumah orangtua pemain bass band Seventeen, M Awal Purbani, di Dusun Gamping Tengah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Minggu (23/12/2018).
Bani Seventeen, begitu ia biasa disebut, merupakan salah satu korban meninggal akibat tsunami Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018).
"Kami mendapat kabar tadi malam. Menantu saya (istri Bani) yang telepon," ujar ayah M Awal Purbani, Fajar Wibowo saat ditemui Kompas.com di rumah duka, Minggu (23/12/2018).
Bani dan band Seventeen merupakan penampil dalam sebuah acara gathering PLN di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten, pada Sabtu malam.
Ketika mereka baru menyelesaikan lagu kedua, tiba-tiba gelombang tsunami menerjang panggung yang memunggungi pantai.
Fajar menuturkan, Bani merupakan anak pertama dari lima bersaudara.
Bani baru menikah pada 2015 lalu.
"Sekarang ini istrinya sedang hamil 3 bulan. Hamil anak kedua," urainya.
Fajar menggambarkan Bani sebagai anak yang baik, bertanggung jawab, dan taat beribadah.
Ia juga merupakan tulang punggung keluarga.
"Sekolah adik-adiknya itu yang membiayai Bani. Bahkan Bani itu bilang akan membiayai sekolah adiknya yang paling kecil," ungkapnya.
Menurut Fajar, setiap tidak ada jadwal pentas, Bani sering mengajak anaknya main ke rumahnya.
"Terakhir ke sini itu tanggal 3 Desember kemarin. Ke sini sama anaknya," ungkapnya.
Saat ke rumah, sebelum berangkat tanggal 5 Desember 2018,Bani sempat mengatakan setelah pulang akan mengajak keluarga bepergian.
"Bani itu sempat bilang akan mengajak keluarga jalan-jalan. Berangkat tanggal 5 Desember ke Jakarta main (pentas) di sana, rencana pulang tanggal 22 Desember tetapi ada job (acara gathering PLN) itu," urainya.
(Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)