TRIBUNNEWS.COM - Komedian Ade Jigo mengungkapkan pengalamannya ketika turut menjadi korban tsunami di Banten yang terjadi pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Ade Jigo mengungkapkan perjuangannya agar bisa selamat selama terseret tsunami tersebut.
Hal tersebut dikatakannya saat menjadi narasumber di acara Hitam Putih Trans 7 yang dilansir TribunJakarta.com pada Jumat (4/1/2019).
Di awal perbincangan, Ade Jigo menjelaskan posisi pantai Tanjung Lesung dan backstage itu tidak ada pembatas.
"Kondisi terakhir yaudah ambruk dan panggung itu tingginya 8 meter tetapi air sampai ke tengah panggung," tegas Ade Jigo.
Ade Jigo mengaku sempat berlari untuk menghindari terjangan tsunami namun baru saja lari 5 langkah ia bersama anaknya sudah terseret arus.
"Gue udah enggak tau dimana dan macam-macam yang gue sentuh. Seperti besi, tembok sampai terakhir gue terdampar di satu ruangan ada tali melintas di depan gue, tali itu kencang. Gue pegang itu untuk mengambil nafas anak," ucap Ade Jigo.
Ade Jigo menyatakan, ia berada di air tsunami tersebut sekitar lima menit dan melihat berbagai besi dan tembok bergerak di air tersebut yang menandakan terjangan tsunami memang kencang.
Kala terseret tsunami, Ade Jigo mengaku sempat lemas dan tak kuat namun karena ia mengingat ada anak, ia pun kembali berjuang untuk selamatkan diri.
"Sampai akhirnya kita di satu ruangan yang tak terlalu besar. Tapi anak gue enggak menangis dan enggak kesakitan. Lalu, gue melihat banyak kepala yang menghadap ke depan, sedikit banget cahaya. Seperti mendengarkan adanya ceramah karena tidak adanya orang kesakitan ataupun teriak minta tolong," papar Ade Jigo.