TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senyum Ifan Seventeen mengembang ketika melihat sejumlah foto istrinya, Dylan Sahara, semasa masih bersekolah.
Perlahan pria pemilik nama lengkap Riefian Fajarsyah itu berangsur pulih dan dapat tersenyum.
Kenangan tentang Dylan Sahara sangat mengobati kerinduan Ifan Seventeen.
Setidaknya, foto-foto Dylan Sahara sewaktu sekolah menjadi pembangkit Ifan Seventeen untuk menatap hidup lebih baik.
Ia sempat terpuruk karena orang-orang yang dicintainya meninggal tersapu tsunami di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018).
Seluruh personel band Seventeen meninggal, kecuali Ivan Seventeen yang selamat.
Kenyataan ini berat baginya sehingga beberapa hari sempat menyendiri di kamar.
Baca: Aktivitas Ifan Seventeen setelah Dua Pekan Peristiwa Tsunami Berlalu
Momen sang istri semasa sekolah Ifan Seventeen dapatkan dari sahabatnya.
Beberapa hari lalu, Ifan Seventeen, diajak ayah mertuanya Soepriyanto bersilaturahmi dengan para pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.
Rombongan Ifan Seventeen dan mertuanya diterima KH Hasan Abdullah dan KH Syamsul Hadi Abdan di kantor pimpinan pondok, Rabu (2/1/2019).
Duduk di sebelah kiri Kiai Hasan istri dan putrinya, Hj Siti Abidah Mufarichah dan Alfi Radhia Lilla atau Dila.
Album kenangan
Dila sebagai putri kelima Kiai Hasan adalah teman dekat Dylan Sahara sewaktu keduanya bersekolah di SMP Negeri 1 Ponorogo.
Silaturahmi ini membuka hal yang tak Ifan Seventen sangka-sangka dari istrinya.
Berkat Dila juga ia bisa menyaksikan momen-momen Dylan Sahara selama sekolah.
Dilansir gontor.ac.id, Dila sempat menunjukkan album foto bersama Dylan Sahara semasa sekolah dulu kepada Ifan Seventeen dan keluarga.
Mata Ifan Seventeen berkaca-kaca dan senyumnya mengembang melihat foto sang istri.
Ia memandangi isi album lalu mendokumentasikan kenangan tersebut dengan mengambil gambar beberapa foto menggunakan ponselnya.
“Dylan dulu pernah cerita juga kalau punya teman namanya Dila, jadi hampir mirip, Dylan dan Dila,” ungkap Ifan SeVenteen.
Salah satu sifat yang Dila kenang dari Dylan Sahara adalah cerewetnya.
Rupanya ini juga yang membekas dalam ingatan Ifan Seventeen sehingga ia tak segan mengkonfirmasinya kepada Dila.
“Dylan anaknya cerewet kan mbak?” tanya Ifan Seventeen bercanda.
“Hehe, iya,” balas Dila.
Tak kesampaian masuk Gontor
Kedatangan Ifan Seventeen tak sekadar silaturahmi, tapi juga membangkitkan cita-citanya dulu yang terpendam dan tak sampai kesampaian.
Apa itu? Ivan Seventeen rupanya punya cita-cita menjadi santri di Pondok Modern Darussalam Gontor.
"Sebenarnya saya dari dulu mau masuk Gontor, cita-citanya. Cuma tidak kesampaian. Akhirnya Allah ngasih jalannya lain," ungkap Ifan Seventeen dilansir dari Net 13, Selasa (8/1/2019).
Ifan Seventeen sempat disinggung soal kariernya di musik.
"Wallahu 'alam," ungkap Ifan Seventeen sambil tertawa.
Ia begitu lepas dan tanpa beban soal kelanjutannya bermusik.
Soal cita-citanya ini Ifan Seventeen ceritakan kepada Kiai Hasan dan Kiai Syamsul Hadi.
Kiai Hasan berpesan kepada Ifan Seventeen dan keluarga untuk banyak bersabar, bertawakal, ikhlas dan rida atas semua ketentutan Allah SWT.
Ifan Seventeen diminta dapat mengambil hikmah dan pelajaran peristiwa tsunami yang menimpanya.
Kiai Hasan menghadiahkan sebuah buku karyanya, ‘Allamatni-l-hayat Jilid 1 kepada Ifan Seventeen, lengkap dengan Warta Dunia Pondok Modern Darussalam Gontor beserta kaset Panggung Gembira.
Kurang lebih satu setengah jam rombongan Ifan Seventeen bertemu pimpinan pondok.
Setelah itu mereka pamit pulang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Tawa Ifan Seventeen di Gontor, Dapat Foto Kenangan Dylan Sahara Semasa Sekolah dari Sahabatnya,