News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dewi Sandra dan Tatjana Saphira Suka Satu Buku yang Sama, di Lokasi Syuting Jadi Bahan Diskusi

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dewi Sandra dan Tatjana Saphira saat ditemui di acara Wardah Feel The Beauty, Senin (18/2/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewi Sandra dan Tatjana Saphira sama-sama memiliki hobi membaca buku dan ada satu buku yang menjadi favorit dua brand ambassador Wardah itu yaitu The Monk Who Sold His Ferarri.

Dewi Sandra menceritakan buku tersebut merupakan buku lama yang pertama kali terbit sepuluh tahun lalu.

Dewi Sandra tertarik karena buku tersebut termasuk yang laris dipasaran.

Kemudian dari buku karya Robin Sharma itu, Dewi Sandra belajar dari tokoh di dalam buku yang berusaha keluar dari titik terendahnya dengan mempertimbangkan keputusan-keputusan yang harus diambil.

“Dari situ ditonjolkan manusianya karena manusia tuh enggak pernah tinggal diam, pasti ada gw harus ngapain, ada pilihan yang harus diambil, ini gimana kita harus tepat sasaran ambil pilihan kita, tapi dibikin cerita yang simple. Jadi simbolismnya kuat, aduh bagus banget, harus baca memang,” ungkap Dewi Sandra saat ditemui di acara ‘Wardah Feel the Beauty’ di Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).

Kemudian saat bertemu dengan Tatjana Saphira di sebuah lokasi syuting dan keduanya sedang membicarakan buku Sandra Dewi merekomendasikan buku tersebut kepada Tatjana.

Baca: Tatjana Saphira Biasakan Diri Baca Buku 30 Menit per Hari

Kebetulan saat ke toko buku, Tatjana melihat buku itu dan langsung semangat membelinya walaupun tidak langsung membacanya.

Setelah memiliki waktu untuk membaca tepatnya ketika sedang berada di dalam pesawat untuk pergi berlibur Tatjana mengaku sangat suka dan tidak disadari langsung membaca hingga akhir halaman.

Memggambarkan makna dari buku The Monk Who Sold His Ferari, Tatjan menyebut kalau buku tersebut membuka matanya untuk lebih mengerti makna kehidupan.

“Aku suka banget bukunya karena banyak memberikan semacam trigger, dan membuat aku mempertanyakan lagi dalam hidup ini tuh sebenarnya apa yang mau aku tuju, siapa sih diri aku sebenarnya dan apa yang ingin aku lakukan, apa yang ingin aku kontribusikan, legacy apa yg ingin aku tinggalkan.” pungkas Tatjana.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini