TRIBUNNEWS.COM - Edwin Marshal Sjarif, gitaris band Cokelat, menilai golput atau tak menggunakan hak pilihnya di Pilpres 2019, bukan hal bijak.
Ia percaya, datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada 17 April mendatang, kemudian menggunakan hak pilih, dapat menentukan masa depan bangsa jadi lebih baik.
"Dengan pikiran yang sehat, pelajari dan cari tahu siapa calon pemimpin terbaik yang sangat mewakili suaramu. Jauhi golput, Suara kita sangat penting untuk Indonesia ke depan," ucap Edwin Marshak Sjarif.
Baca: Band Cokelat Merasa Punya Tanggung Jawab Beri Sumbangsih Buat Indonesia
Sebagai musisi, ia pribadi sengaja ambil bagian menyampanyekan anti golput lewat lagu yang diciptakannya, yakni berjudul "5 Menit, 5 Tahun".
“Kami melalui musik, melalui karya mengajak semua masyarakat Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih, untuk ikut menentukan masa depan bangsa," lanjutnya.
Menurutnya, pemilu merupakan pesta demokrasi yang mesti dihadapi dengan rasa optimis.
"Lima menit dalam bilik suara, sangat menentukan langkah Indonesia untuk lima tahun ke depan. Ayo kita memilih," katanya lagi.
Lagu “5 Menit, 5 Tahun” sendiri sebetulnya bukan lagu baru. Sebelumnya pernah dirilis Cokelat pada 2009 silam.
Baca: Band Cokelat Eksis Selama 22 Tahun Berkat Perselisihan
Namun kini, ada suntikan penyegaran di aransemen musiknya, plus lirik yang telah mengalami revisi.
Di lagu yang dirilis via label Halo Entertainment Indonesia ini juga telah melibatkan formasi fresh Cokelat saat ini, yakni Edwin, Ronny Febry Nugroho (bass), Jackline “J” Rossy (vokal) dan Axel Andaviar (drum).
Dalam penggarapan, Cokelat bekerja sama dengan Irwan “Opung” Simanjuntak, produser empat single sebelumnya, yaitu “Dikhianati”, “Cinta Matiku”, “Garuda” dan “Peralihan Hati”.(*)