Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada pengerusakan beberapa properti saat demo film Dilan 1991 di sebuah bioskop di Makassar.
Terkait hal tersebut, produser Max Picture mengungkap masih akan berupaya berdialog.
Meski diakuinya jika ada perusakan barang, merupakan tindak pidana yang melanggar hukum.
Baca: Demo di Makassar Bikin Bingung Produser Film Dilan 1991, Sudah Dialog dan Ini yang Terjadi
"Sudah sosialisasi kalau ada tindak anarki, yaa mereka melanggar hukum gitu aja. Ranahnya sudah hukum," kata Ody Mulya saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (1/3/2019).
"Yaa pokoknya kita prefentif kalau sudah perusakan yaa ada pidana. Tapi kita coba kooperatif lah sama temen-temen yang di sana, kita sudah dialog, cuma yaa ada lagi aja. Ini mau ada berapa dialog," terangnya.
Bahkan saat aksi tolak pemutaran film Dilan 1991 terjadi, Ody Mulya sendiri langsung bertolak ke Makassar dan menemui mereka secara langsung.
"Yaa saya langsung turun langsung. Saya bilang saya yang buat filmnya. Yaa mereka setelah dialog paham. Saya tetep berpegang dari LSF, kalau LSF oke saya oke," ujarnya.
Film Dilan 1991 sempat ditolak untuk pemutarannya di kota Makassar.
Bahkan beberapa orang sempat melakukan perusakan di sebuah