News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setelah Vakum 26 Tahun PFN Produksi Film Kuambil Lagi Hatiku

Penulis: wahyu firmansyah
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pendukung dan pemain film Kuambil Lagi Hatiku di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Firmansyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah vakum 26 tahun, Produksi Film Negara (PFN) kembali memproduksi film. Judul filmnya yakni "Kuambil Lagi Hatiku".

Bekerjasama dengan Wahana Kreator Nusantara dan Taman Wisata Candi Borobudur dan Prambanan film ini disutradarai langsung oleh Azhar Kinoi Lubis.

Film Kuambil Lagi Hatiku mengisahkan cerita tentang Sinta diperankan oleh Lala Karmela. Ia seorang warga India keturunan yang mempersiapkan pernikahan dengan Vikas (Sahul Shah).

Namun menjelang pernikahannya itu, sang ibu Widi atau Cut Mini mendadak kabur ke Indonesia. Sinta yang harus menggelar penikahan terpasa haru memundurkan tanggal pernikahannya.

Baca: Bangga Berperan Jadi Produser dalam Film Bumi Itu Bulat, Arie Kriting Sebut Ini Sebuah Prestasi

Sinta yang mengetahui Widi pergi ke Jogja berbekalkan foto yang didapatnya menyusul sang ibu ke Desa Borobudur.

Permasalahan muncul ketika Sinta mencari hingga menemukan ibunya.

Lala Karmela yang harus mempelajari dua budaya India dan Jawa untuk memerankan sosok Sinta.

"Karakter yang aku mainkan, Sinta lahir dan besar di India. Aku harus belajar bahasa, tarian, dan bagaimana orang India dalam keseharian bersikap. Selain itu, belajar budaya Jawa juga karena kebanyakan film diambil di sekitar Borobudur," kata Lala saat gala premier film di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (13/3/2019).

Ria Irawan yang berperan sebagai Dewi kakak dari Widi merasa kesulitan untuk menemukan titik dimana ia harus bersikap seolah-olah ngotot sebagai ningrat.

"Tantangannya pengennya keliatan kaya maksa jadi ningratnya harus keliatan. Biasanya kan dia sadar dia ningrat tapi dia. Gimana ya pokoknya pertengahan gitu emosi gitu yang aku design susah karena kalau dikalemin kayanga orang ga akan kasian banget ga ningrat. Tapi kalo dari awal ngotot gitu pantesan bukan ningrat," katanya.

Dirut PFN Mohamad Abduh Aziz menjelaskan film ini diawali dari ide PFN yang dikembangkan bersama Wahana Kreator Nusantara dan Taman Wisata Candi.

Pengambilan latar Borobudur bukan hanya sebagai pemanis namun juga untuk memperlihatkan kekayaan budaya dan keberagaman Indonesia.

Selain itu, Film ini juga dibintangi oleh Dimas Aditya, Sahik Shah, Dian Sidik, dan Ence Bagus. Film ini sendiri akan mulai tayang pada 21 Maret 2019.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini