TRIBUNNEWS.COM - Ade Fitrie Kirana mengagumi pemikiran Kartini, pahlawan emansipasi itu.
Menurutnya, peringatan Hari Kartini adalah mengenang cara berpikir dan budi pekerti yang telah ditunjukkkannya dalam hidup.
"Mengenang Kartini bukanlah mengenang keningratan darahnya. Namun, mengenang keningratan cara pikirnya dan budi Kartini," kata Adefitrie.
Setidaknya, menurut Ade Fitrie Kirana, ada empat hal yang penting maknaknai Hari Kartini saat ini.
Pertama, lanjut dia, Kartini merupakan seorang yang berpikir maju tentang masa depan. Itu karena Kartini sangat kuat mendorong pentingnya pendidikan untuk perempuan.
"Bagi Kartini, Perempuan adalah pembawa peradaban," ucapnya.
Baca: Hari Kartini 2019, Okky Asokawati: Perempuan Menang dalam Pemilu
Kedua, Kartini menentang diskriminasi jender yang tumbuh dari cara pandang feodal. Artinya, Hari Kartini sama saja dengan merayakan Hari antidiskriminasi jender.
Soal Ulangan Sumatif Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP Semester 1 Kurikulum Merdeka Lengkap Kunci Jawaban
Latihan Soal & Jawaban PKN Kelas 1 SD Bab 2 Semester 1 Kurikulum Merdeka, Aku Anak yang Patuh Aturan
Ketiga, Ade fitrie Kirana menilai, Kartini adalah perempuan yang menulis tentang bangsanya dan tentang kaumnya.
"Banyak yang bertanya, mengapa harus Kartini? Bukankah perempuan lain banyak? Saya harus setuju Presiden Soekarno, karena Kartini menulis sehingga meninggalkan jasanya bagi kaum perempuan," kata Ade Fitrie Kirana.
Terakhir, katanya menambahkan, Kartini wafat tepat empat hari setelah melahirkan.
Ia menjelaskan pada 2104, angka kematian ibu hamil dan melahirkan masih 359 per 100 ribu kelahiran. Masih jauh dari target MDGs yang 102 per 100 ribu kelahiran.
"Kita harus melawan tingginya kematian ibu hamil dan melahirkan ini. Termasuk kesehatan alat reproduksi. Negara harus memberi perhatian khusus," tegasnya.