Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa hukum Vanessa Angel menyebut adanya kejanggalan lain dalam kasus prostitusi online yang menjerat kliennya.
Tak hanya kejanggalan soal bukti transfer, yang memperkuat dugaan rekayasa kasus.
Namun adanya kejanggalan yang dirasa saat Vanessa Angel ditangkap di sebuah hotel di Surabaya, 5 Januari 2019 lalu.
Milano Lubis menyebut adanya dugaan rekayasa penangkapan.
Baca: Jane Shalimar Sebut Ayahanda Vanessa Angel Punya Rencana Besuk Diam-diam
“Kita dapat bukti masalah mobil (saat penjemputan Vanessa), terus juga soal rekening,” kata Milano Lubis, kuasa hukum Vanessa Angel saat dihubungi Tribunnews, (29/4/2019).
Menurutnya, banyak fakta yang masih bisa digali.
Baca: Sosok HH, Oknum Polisi yang Transfer ke Muncikari Vanessa Angel, Wajahnya Sering Tersorot Kamera
Namun proses tersebut terhalang perizinan. Termasuk, saat pihaknya meminta rekaman CCTV kamar hotel dibuka.
“Contohnya, seperti cctv kita sudah coba minta ke hotel. Tapi, jawaban dari pihak hotel, harus izin Kapolda, kan aneh. Masa minta izin CCTV ke hotel izinnya harus ke Polda,”
Menurut dia, kuasa hukum memiliki hak untuk meminta rekaman CCTV ke pihak hotel. Namun masalah CCTV seakan luput dari proses penyelidikan.
“Karena kita punya hak untuk masalah CCTV kenapa dari awal pihak Polda Jawa Timur tidak membuka pasal CCTV, di masukkan ke dalam penyelidikan mereka kan harus dilakukan,” katanya.
Sidang kasus prostitusi online Vanessa Angel kembali digelar Senin (28/4/2019) kemarin.
Dalam sidang tersebut, kuasa hukum menyebut fakta terkait bukti transfer tak sesuai dengan dakwaan Jaksa.
Semula dalam surat dakwaan, disebut pentransfer ke terduga muncikari Tentri Novanta adalah Dhani.
Namun, kuasa hukum mengantongi bukti jika transfer dilakukan oknum Polda Jatim dengan insial HH.
Dapatkan Bukti Dua Minggu Lalu
Sudah sejak pekan lalu, tim kuasa hukum terdakwa UU ITE kasus prostitusi online Vanessa Angel mendapatkan bukti baru.
Milano Lubis, kuasa hukum Vanessa Angel mengaku mengantongi bukti transfer dari oknum Polda Jatim ke rekening terduga muncikari Tentri Novanta .
“Buktinya kita baru dapat sekitar dua minggu, dua minggu sebelum sidang (Senin) kemarin,” kata Milano saat dihubungi Tribunnews, Selasa (30/4/2019).
Milano menyebut, bukti tersebut didapat dari hasil penyidikan kuasa hukum.
Pada surat dakwaan, Jaksa menyebut yang melakukan tansfer ke rekening terduga muncikari Tentri Novanta adalah Dhani.
Namun kuasa hukum menemukan fakta bahwa yang mentrasfer adalah orang lain.
“Ternyata inisial HH. Bagian dari Polda Jatim. Orangnya aktif, setelah kita lihat di beberpaa video atau tayangan dia aktif pada saat penayangan kasus VA. Terus artis-artis yang lain waktu di Polda orangnya,” katanya.
Dari hasil penyidikan tersebut pula, diketahui adanya rekayasa penjemputan menggunakan mobil terhadap Vanessa Angel saat penangkapan.
Ia kecewa, bukti transfer seakan luput dari proses hukum yang harus dijalani Vanessa.
“Masalah rekening, kan urgensi banget, sangat penting. Kalau berbicara dengan digital forensik, mestinya, itu hasil transfer-transfernya dibuka. Karena itu bentuknya digital. Ini kan pembodohan kepada masyarakat,” katanya.