TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka kembali datang di dunia hiburan tanah air, komedian legendaris Indonesia, Rudy Djamil telah berpulang.
Rudy Djamil meninggal dunia pada Minggu (12/5/2019) sekitar pukul 15.00 WIB dalam usia 73 tahun.
Rudy Djamil terkenal setelah sempat membintangi film Drakula Mantu (1974) dan Si Kabayan dan Gadis Kota (1989).
Bahkan Rudy Djamil juga dikenal sebagai penyiar radio, MC, aktor, dan pelawak.
Melansir dari Tribun Jabar, kabar duka meninggalnya Rudy Djamil disampaikan langsung oleh sang anak, Hasti Rudy Djamil.
"Jam tigaan tadi meninggal dunia. Sekarang masih di rumah sakit," ujar Hasti.
Sebelum meninggalnya sang komedian, pada akhir tahun lalu Rudy Djamil sempat dilarikan ke rumah sakit lantaran dehidrasi.
Menurut penuturan Ribunowati, suaminya mengalami dehidrasi akibat kekurangan nutrisi.
Selain itu, Rudy juga mengalami diare karena kekurangan makan.
Bahkan saat dilakukan pemeriksaan tekanan darah (tensi), Rudy didapati mengalami hipotensi dengan tekanan darah berada pada 70/30.
Melansir Mayo Clinic, dalam kondisi tekanan darah tersebut, dehidrasi menjadi salah fatu faktor pemicu hipotensi atau penurunan tekanan darah.
Seseorang yang tidak mendapat asupan cairan secara normal atau kekurangan cairan, maka volume darah juga dapat berkurang.
Bahkan kekurangan nutrisi, seperti vitamin B12 dan asam folat dari beberapa jenis makanan pun juga dapat menyebabkan anemia yang berujung pada hipotensi.
Selain mengalami hipotensi atau penurunan tekanan darah, Rudy Djamil juga sempat tak bisa menggerakan tubuhnya untuk berdiri atau berjalan.
Rudy Djamil terlihat hanya terbaring di atas kasurnya di sudut kiri ruang tamu.
"Dia senang ngobrol, makanya ingin di sini (ruang tamu). Biar terdengar juga orang atau pedagang yang lewat," ujar Ribunowati.
Rudy mengaku sakit karena terjatuh saat mengambil minum pada tahun 2018.
Benturan yang keras membuat Rudy kesakitan, dan akhirnya sempat tak dapat menggerakkan tubuhnya.
Benturan memang dapat memengaruhi sistem saraf pusat, dan apabila terkena di bagian otak atau susmsum tulang belakan, hal ini dapat berujung fatal seperti tak dapat bergerak.
Walau napasnya sedikit sesak, Rudy Djamil tetap senang berbincang dengan orang lain.
"Napas agak sedikit berat. Kalau bicara harus berhenti sejenak. Karena tiba-tiba ada yang sesak. Kalau dulu saat jadi MC, kan nyerocos," tambah sang istri.
Namun dikarenakan Rudy Djamil adalah orang yang mudah bergaul, rasa sakit sepertinya hilang saat bertemu orang lain bahkan para sahabat yang menjenguknya.
Selamat jalan Rudy Djamil, semoga tenang di alam sana...(Tribun Jabar/GridHEALTH.id )