News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gagal Jalani Program Bayi Tabung, Naga Lyla dan Istri Pasrah

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Indra Perdana Sinaga alias Naga Lyla.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Niat vokalis Band Lyla, Indra Perdana Sinaga memiliki momongan belum kesampaian.

Program bayi tabung yang dijalaninya bersama sang istri gagal.

Program yang dijalani pria yang akrab disapa Naga Lyla ini dan Feby Rizky masih belum membuahkan hasil positif.

"Program yang kemarin belum berhasil karena kemarin kebetulan di awal tahun udah proses transfer embrionya," ujar Naga Lyla ditemui di kawasan Bintaro Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

Baca: Ingin Lihat Rambut Nabi Muhammad di Rumah Opick? Peziarah Wajib Jaga Adab, Berwudhu dan Baca Salawat

Naga Lyla dan istrinya Feby Rizky Andhika, (TRIBUNNEWS.COM)

Naga Lyla pun mengaku pasrah saat mengetahui proses bayi tabung yang sudah dilakukannya belum membuahkan hasil.

"Terus istri kebetulan bed rest dua minggu, setelah dua minggu dapet kabarnya belum positif juga ya udah kita terima hasilnya," jelas Naga.

Baca: Siap Jalani Program Bayi Tabung, Rianti Cartwright Minta Didoakan

Bertepatan dengan memasuki bulan ramadan, Naga dan Feby pun memutuskan untuk menunda programnya lagi.

"Kebetulan setelah terima hasilnya nggak lama kemudian masuk bulan ramadan. Akhirnya harus break dulu nanti kita pikirin langkah berikutnya setelah lebaran," beber Naga.

Bayi tabung menjadi program yang dipilih Naga dan sang istri untuk segera memiliki momongan.

Seperti yang diketahui Naga dan Feby sudah menikah sejak tahun 2012.

Proses Bayi Tabung

Lalu bagaimana proses bayi tabung itu?

Berikut program bayi tabung, langkah demi langkahnya seperti dikutip dari Nakita

1. Hari Pertama (1) 

Saat hari pertama program atau saat haid hari ke-2 (biasa disebut dengan D2) datang ke dokter untuk dilakukan cek hormon dan USG yang kemudian menyimpulkan apakah siklus ini cocok untuk memulai program atau tidak.

2. Suntik Hormon di Hari ke 2-6

Selanjutnya, mulai dilakukan suntik hormon, bisa pada hari ke-2 atau ke-3.

Suntikan selanjutnya  (pada hari ke-3, 4, 5, dan 6), bisa dilakukan sendiri di rumah. Bentuk suntikannya seperti pena (seperti suntikan pada pasien diabetes).

Cara penggunaannya tinggal disuntikkan sendiri dua jari di bawah pusar.

Walau mudah, tidak semua ibu berani melakukannya.

Solusinya bisa datang ke klinik terdekat untuk minta disuntikkan oleh suster (dokter biasanya sudah membekali Mama dengan surat pengantar).

3. Lihat Respons Obat Suntik di Hari ke-7

Setelah 4 hari suntik (atau hari ke-7), Moms disarankan kembali ke dokter untuk melihat respons obat suntik.

Ilustrasi (shutterstock)

4. Pemantauan Telur di Hari ke-11

Empat hari kemudian (hari ke-11), dokter akan kembali melakukan pemantauan kondisi telur dengan USG.

Jika  sudah tampak membesar, dokter akan melakukan suntikan terakhir, yakni suntikan pemecah telur.

5. Pengambilan Sel Telur di Hari ke-13

Sesudah 36 jam (hari ke-13), akan dilakukan OPU (ovum pick up), yakni pengambilan sel-sel telur (oosit) yang sudah matang dengan alat “penyedot” (semacam jarum).

Tindakan ini umumnya akan disertai pembiusan. 

Beberapa sel telur yang sudah matang akan dibawa ke laboratorium dan dipertemukan dengan sperma yang sudah dikeluarkan, baik dengan dilakukan inseminasi langsung/ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection) atau tanpa inseminasi (konvensional).

Proses pertemuan sel telur dan sperma dilakukan di cawan-cawan khusus (kultur).

Di sinilah terjadi embrio. Perkembangan embrio (hasil pertemuan sperma dan sel telur) kemudian diamati setiap hari hingga tiba waktunya untuk melakukan transfer embrio.

6. Transfer Embrio di Hari ke-16

Transfer embrio ke rahim Mama bisa dilakukan pada hari ke-2, 3 atau 5 setelah OPU, atau pada hari ke-16 (embrio berusia 3 hari).

Jumlah embrio yang ditransfer bervariasi, antara 1—3 embrio.

Transfer lebih dari 1 embrio dimaksudkan untuk mempertinggi kemungkinan kehamilan.

Setelah transfer embrio, Mama akan diberi obat penguat rahim dan multivitamin sampai dengan 2 minggu kemudian, yaitu pada hari tes kehamilan (urine/darah).

7. Pemantauan Janin

Setelah kehamilan diyakinkan terjadi, dilakukan pemantauan keadaan kehamilan hingga diyakini janin dapat tumbuh dengan baik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini