TRIBUNNEWS.COM - Ubay Nidji merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun ini tanpa didampingi sang ayah. Seperti diketahui, ayahnya sudah tutup usia.
Ia hanya bisa mengenang sang ayah. Misal, tatkala ayahnya rajin ibadah tiga tahun belakangan sebelum kematiannya.
"Tiga tahun ini dia benar-benar mengurangi kegiatan di luar, kebanyakan ngaji di rumah, dengar tausiah, lebih banyak tadarus," ungkap Ubay Nidji saat ditemui Grid.ID di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Mungkin mau ngapain lagi, anak-anak sudah gede, adik aku sekarang jadi tanggung jawab aku. dia coba banyakin ngaji. Dia tiga tahun terakhir ini benar-benar aku lihat sendiri," lanjutnya.
Baca: Demi Sang Ibu, Kriss Hatta Terpaksa Makan Kue Lebaran yang Dibencinya
Baca: Rayakan Lebaran, Lucinta Luna Sungkem dengan Calon Suami dan Foto Bareng Keluarga
Baca: Sebagai Orangtua, Harapan Ruben Onsu Terhadap Anak Keduanya yang Baru Lahir
Di samping itu, diceritakan pula oleh Ubay Nidji bahwa belakangan Sang Ayah lebih sering mengalah kepada dirinya.
"Dulu bapak aku sama kayak aku agak temperamen, gampang kebawa suasana, tiga tahun itu udah legowo orangnya," ungkap Ubay Nidji.
Selain itu, Ubay Nidji juga menceritakan bahwa banyak momen lebaran yang berkaitan dengan sang ayah semasa hidup.
Ayahnya selalu menyiapkan hidangan untuk menyambut Idul Fitri.
"Biasanya bapak yang bikin. Dia jago banget bikin lontong. Nyokap bisa masak gara-gara bapak. Bapak emang dari dulu suka kuliner sama bisa aja, Ibu yang tadinya nggak terlalu jago masak jadi jago," ungkap Ubay Nidji.
Saking berbakat dalam masak, bahkan Sang Ayah sampai membuka tempat makan yang resepnya khas turun-menurun.
"Lontong bikinan Bapak aku sama ketupat. Kita dulu ada warung gede aku diajarin menu andalan kita bakar bakaran gitu, udah diturunin sama aku tapi bikin lontong aku belum sempet belajar," tutup Ubay Nidji.