News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Strong Girl Bong Soon

Sinopsis Drama Korea Strong Girl Bong-soon TransTV Episode 3, Tayang Rabu 12 Juni: Korban Ketiga

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sinopsis Drama Korea Strong Girl Boong Soon TransTV Episode 3: Korban Ketiga

TRIBUNNEWS.COM - Sinopsis drama Korea Strong Girl Boong Soon (Strong Woman Do Bong Soon) episode 3, ditayangkan di TransTV pada Rabu, 12 Juni 2019 pukul 18.00 WIB.

Strong Girl Bong-soon atau Strong Woman Do Bong-soon menceritakan tentang seorang wanita (Park Bo-young) yang berkekuatan super.

Kekuatan Do Bong-soon turun temurun dan hanya diturunkan kepada para wanita di keluarganya.

Mimpinya adalah membuat video game dengan dirinya sebagai karakter utama.

Dia sangat ingin menjadi wanita yang halus dan elegan, yang merupakan tipe ideal gebetannya, In Guk-doo (Ji Soo), seorang polisi.

Berkat kekuatannya, dia mendapat pekerjaan sebagai pengawal ahli waris kaya Ahn Min-hyuk (Park Hyung-sik), CEO perusahaan game, Ainsoft.

Wiki 

Berbeda dengan Guk-doo, Min-hyuk adalah pria yang eksentrik yang bermain-main, sedikit manja, tidak memperhatikan aturan, dan tidak suka polisi.

Min-hyuk kemudian menerima ancaman dari orang tak dikenal dan bahkan telah dikuntit, hingga akhirnya ia mempekerjakan Bong-soon sebagai pengawalnya karena melihat Bong-soon memukuli sekelompok preman di jalan.

Serangkaian kasus penculikan terjadi di Dobong-dong, distrik Bong-Soon tinggal, dan dia bertekad untuk menangkap pelakunya, yang juga menargetkan sahabatnya.

Dengan bantuan dan pelatihan dari Min-hyuk, Do Bong-soon berhasil mengendalikan kekuatannya untuk menggunakannya demi tujuan yang baik.

Sementara itu, hubungan Min-hyuk dan Bong-soon perlahan tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dari rekan kerja.

Baca: Episode 1 Strong Girl Boong Soon

Baca: Episode 2 Strong Girl Boong Soon

Episode 3 Strong Girl Boong Soon

In Gook-doo datang ke rumah Ahn Min-hyuk dan meminta Bong-soon pulang.

Ketika ditelepon, ibu Bong-soon justru tak keberatan sama sekali bahkan sangat senang jika Bong-soon tidur di rumah presdirnya.

Setelah perdebatan panjang, Gook-doo akhirnya membiarkan Bong-soon tidur di rumah Min-hyuk.

Tapi ia memberitakan perangkat panggilan mendesak berupa gelang yang bisa menginformasikan penggunanya sedang dalam bahaya.

Bong-soon kemudian berkeliling di rumah Min-hyuk dan menemukan ruang bawah tanah rahasia.

Di ruangan itu, ada banyak sekali game dan alat permainan.

Bong-soon dan Min-hyuk kemudian tidur di ruangan itu.

Min-hyuk bercerita ia tidak suka pada polisi, padahal ada polisi yang baik seperti Gook-doo.

Bong-soon kemudian teringat saat pertama kali bertemu Gook-doo di sekolah dan kenangan bersamanya.

Bong-soon curhat bahwa cintanya pada Gook-doo bertepuk sebelah tangan.

Min-hyuk kemudian menghibur dengan mengajak Bong-soon memainkan permainan atau game yang ada di sana.

Di pagi hari, Bong-soon membuatkan sarapan untuk Min-hyuk.

Min-hyuk menggoda Bong-soon, ia tertarik pada Gook-doo, membuat Bong-soon emosi dan menancapkan sumpit di meja makan.

Setelah sarapan, keduanya mendatangi pemilik sepeda motor orang yang membuntuti Min-hyuk di taman beberapa hari lalu.

Dengan kekuatannya, Bong-soon mendesak masuk ke rumah pria yang diduga meneror Min-hyuk.

Namun pria tersebut tidak kooperatif sehingga Bong-soon tak sengaja menamparnya hingga pingsan.

Bong-soon kemudian menyeret pria itu ke atap untuk diinterogasi.

Namun Bong-soon berkali-kali membuat kesalahan hingga membuat pria itu pingsan lagi.

Saat siuman, ia mengaku motornya telah dicuri dan belum mendengar kabar lagi tentang motornya dari polisi.

--

Bong-soon dan Min-hyuk mendatangi kantor polisi untuk memberikan keterangan terkait polisi pengawal Bong-soon yang diserang.

Keduanya berkata bahwa penyerangan pengawal Bong-soon tidak ada hubungannya dengan kasus penculikan di Dobong-dong.

Saat ditanyai Gook-doo, Min-hyuk dan Bong-soon sedikit terlibat adu argumen hingga Bong-soon menginjak jari kaki Min-hyuk.

Min-hyuk amat kesakitan merasa jari kakinya patah.

Setelah diperiksa dokter, jari kaki Min-hyuk ternyata retak.

Min-hyuk menjadi kesal.

Ia lalu minta dirawat di rumah sakit sekaligus meminta Bong-soon bertanggung jawab atas apa yang ada dilakukannya.

--

In Gook-doo ke rumah sakit memeriksa kasus korban penyerangan yang diculik.

Ia kemudian bertemu pacarnya, Hee Ji yang kebetulan diperiksa di rumah sakit karena masalah jari tangannya.

Gook-doo mengantar Hee Ji menemui dokter yang ia percayai, Do Bong-gi.

Di rumah yang sakit yang sama, preman-preman yang dihajar Bong-soon dirawat di sana, termasuk sekretaris Gong yang mengalami retak tulang ekor.

Do Bong-gi memarahi Bong-soon karena ada banyak sekali "korban" Bong-soon di rumah sakit itu.

Hee Ji kemudian diperiksa ke Bong-gi.

Namun Hee Ji nampaknya menunjukkan ketertarikan pada Bong-gi, begitu pula sebaliknya.

--

In Gook-doo kembali memarahi Bong-soon tanpa alasan.

Ia marah karena mengikuti kemanapun Min-hyuk pergi.

Bong-soon merasa kesal karena Gook-doo bersikap seolah-olah sangat perhatian padahal ia punya pacar.

--

Saat di rumah, Bong-soon ditanyai ibunya apakah ia tidur dengan presdir.

Bong-soon berkata ia tidur dengan nyenyak.

Ibu Bong-soon terus menggoda Bong-soon, tapi Bong-soon meyakinkan ibunya bahwa bahwa presir Ahn Min-hyuk hanya suka laki-laki.

Saat Bong-soon pulang sebentar untuk mandi, ia sudah ditelepon bosnya.

Bong-soon makin kesal pada Min-hyuk karena diminta segera kembali ke rumah sakit untuk menemaninya.

--

Bos dari preman-preman yang dipukuli Bong-soon datang ke rumah sakit.

Ia melihat kondisi semua anak buahnya yang babak belur.

Ia tak percaya, mereka dihajar oleh seorang perempuan.

--

Bong-soon kembali ke rumah sakit usai membersihkan diri.

Tapi di tengah jalan, ia bertemu anak SMA yang pernah ditolongnya.

Anak itu meminta Bong-soon datang menghadap ketua geng pelajar.

Ketua geng itu awalnya meremahkan Bong-soon yang hanya seorang perempuan bertubuh mungil.

Namun saat semuanya "diberi pelajaran", preman SMA itu justru bertekuk lutut pada Bong-soon.

Bong-soon menyuruh anak-anak itu memungut sampah.

--

Sesampainya di rumah sakit, Min-hyuk justru mengajak Bong-soon ke suatu tempat.

Sementara itu, Gook-doo menemui Hee Ji dan memberinya cokelat yang manis.

--

Min-hyuk rupanya mengajak Bong-soon ke rumah orang tuanya.

Min-hyuk meminta Bong-soon untuk menganalisis anggota keluarganya, siapa yang kira-kira telah melakukan teror pada Min-hyuk.

Di hadapan istri dan anak-anaknya, ayah Ahn Min-hyuk kemudian menunjuk Ahn Min-hyuk sebagai penerus perusahaannya.

Kakak kedua Min-hyuk langsung memberi selamat, sedangkan kakak pertama dan kakak ketiganya menolak putusan ayah mereka.

Menurut analisisnya, Bong-soon berkata bahwa ayah Min-hyuk lah yang telah menerornya.

Min-hyuk tak percaya analisi Bong-soon begitu saja.

--

Penculikan kedua kembali terjadi di Dobong-dong.

Kali ini korbannya adalah instruktur balet.

Korban diikuti terlebih dahulu hingga pelaku.

Korban kemudian meminta sopir pengganti untuk mengantarnya pulang.

--

Sepulang kerja, Bong-soon bertemu ibunya.

Mereka pun mampir ke apotek karena Bong-soon mengeluh stress dan pusing karena pekerjaannya.

Di apotek, Bong-soon bersenggolan dengan seorang pria yang ia tidak ketahui adalah pelaku penculikan Dobong-dong.

Penculik itu membeli obat, kembali ke mobilnya dan mengenakan topeng.

--

Di rumah, ibu Bong-soon kembali menggoda Bong-soon dan memintanya terus mendekati presdirnya.

Saat Bong-gi bercerita, Bong-soon menginjak kaki presir Ahn hingga jarinya retak, ibu Bong-soon marah.

Bong-gi kemudian menerima telepon dari Hee Ji yang mengajaknya bertemu dan makan siang bersama.

Ibu Bong-soon melarang Bong-gi bertemu dengan seorang wanita yang sudah punya pacar.

Bong-soon kemudian diminta ibunya keluar memberi bir.

--

Korban penculikan tersadar dari tidurnya dan langsung berteriak minta tolong saat dirinya menyadari telah diculik.

Ia berhasil keluar dari mobil, namun si penculik mengikutinya sambil membawa besi.

Si penculik kemudian memukul korbannya dengan tang.

Di saat yang sama, Bong-soon tiba-tiba tertegun dan terdiam.

Ia merasa harus menggunakan kekuatannya sebaik mungkin.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini