News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Bioskop

Kontroversi Film Dua Garis Biru Tayang di Bioskop, Intip 5 Film Indonesia Lainnya yang Jadi sorotan

Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perankan Bima & Dara, Yuk Intip Momen Mesra Angga Yunanda & Zara JKT 48 di Film Dua Garis Biru

Kontroversi Film Dua Garis Biru Tayang di Bioskop, Intip 5 Film Indonesia Juga Timbul Kontroversi

TRIBUNNEWS.COM - Film Dua Garis Biru tayang serantak di bioskop seluruh Indonesia, Kamis (11/7/2019).

Dikabarkan, film dengan target penonton remaja ini menuai kontroversi.

Pasalnya, Dua Garis Biru dianggap sebagai film yang tidak pantas untuk dikonsumsi khalayak umum.

Dirangkum Tribunnews.com dari Tribun-Kaltim.com, berikut 5 film yang sebelum penanyangannya menuai kontroversi, termasuk film Dua Gris Biru.

1. Cinta Tapi Beda

Cover film cinta tapi beda

Film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan Hestu Saputra ini tak kalah kontroversialnya.

Yakni mengangkat tema kisah asmara berbeda keyakinan.

Film ini dicekal karena diprotes oleh tiga kelompok suku Minang.

Film ini dianggap melecehkan suku Minang yang dikenal kental dan patuh terhadap agama Islam.

Sebagai imbasnya, walaupun baru tayang perdana pada tanggal 27 Desember 2012, per tanggal 7 Januari 2013 lalu film ini berhenti tayang di beberapa daerah.

2. Perempuan Berkalung Sorban

Cover perempuan berkalung sorbanCover perempuan berkalung sorban

Hanung Bramantyo memang terkenal sebagai sutradara yang berhasil menelurkan film-film berkualitas.

Salah satu filmnya, Wanita Berkalung Sorban, memang begitu fenomenal dan kontroversial.

Kisah yang digambarkan dalam film garapan tahun 2009 ini dianggap oleh beberapa kalangan memiliki dampak yang menyesatkan dan dapat menyebarkan fitnah terhadap agama Islam.

Salah satu tokoh yang paling vokal memprotes film ini adalah Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Ali Mustofa Yakub.

Menurut Mustofa, dialog antara Anissa (Revalina S. Temat) dengan ayahnya, larangan bersekolah di Yogyakarta tidak sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “Jangan kamu larang budak-budak wanita kamu untuk datang ke masjid. Ke masjid dalam rangka untuk ibadah dan dalam rangka belajar.”

3. Tanda Tanya (?)

Cover film tanda tanya

Satu lagi film kontroversial yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo.

Film yang berjudul "? (Tanda Tanya)" ini dinilai sebagai film yang menggambarkan kebiasaan umat Islam yang suka melakukan tindakan kekerasan.

Film ini juga dianggap kerap menyudutkan Islam secara negatif.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menganggap Hanung Bramantyo menyebarkan paham pluralisme yang sudah difatwakan haram.

Akibatnya, Hanung dinilai telah menjadi murtad akibat mempropagandakan paham tersebut.

4. Penjara dan Nirwana

Fim dokumenter besutan Daniel Rudy Haryanto ini memang tidak mendapat Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) dari Lembaga Sensor Film (LSF).

Akibatnya, film dokumenter ini tidak dapat ditayangkan untuk publik di Indonesia.

Film ini menjadi begitu kontroversial karena memuat wawancara para pelaku Bom Bali, seperti Amrozi, Imam Samudra, serta Mukhlas.

Dalam film ini, para pelaku Bom Bali tersebut menyatakan dengan terang-terangan mengenai jihad dalam agama Islam dan pengeboman.

5. Dua Garis Biru

Sebelum tayang, film Dua Garis Biru sempat mendapat kecaman dari sejumlah pihak.

Bahkan sempat mucul petisi yang digagas oleh Gerakan Profesionalisme Mahasiswa Keguruan Indonesia (Garagaraguru).

Petisi ini diunggah melalui situs Change.org dan mengajak masyarakat untuk tidak meloloskan film Dua Garis Biru karena dianggap menjerumuskan generasi muda.

Garagaraguru menilai bahwa ada sebagian scene dalam trailer yang menunjukkan situasi pacaran yang di luar batas.

Beberapa scene di trailer menunjukkan proses pacaran sepasang remaja yang melampaui batas, terlebih ketika menunjukkan adegan berduaan di dalam kamar yang menjadi rutinitas mereka.

 

Kontroversi Dua GAris Biru menimbulkan petisi boikot

Melansir dari Hai, film Dua Garis Biru sempat mendapat kecaman dari sejumlah pihak.

Bahkan sempat mucul petisi yang digagas oleh Gerakan Profesionalisme Mahasiswa Keguruan Indonesia (Garagaraguru).

Petisi ini diunggah melalui situs Change.org dan mengajak masyarakat untuk tidak meloloskan film Dua Garis Biru karena dianggap menjerumuskan generasi muda.

Namun anehnya, petisi itu muncul jauh sebelum film Dua Garis Biru tayang di bioskop.

Garagaraguru menilai bahwa ada sebagian scene dalam trailer yang menunjukkan situasi pacaran yang di luar batas.

Petisi Garagaraguru (Tangkapan layar)

Beberapa scene di trailer menunjukkan proses pacaran sepasang remaja yang melampaui batas, terlebih ketika menunjukkan adegan berduaan di dalam kamar yang menjadi rutinitas mereka.

Scene tersebut tentu tidak layak dipertontonkan pada generasi muda, penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa tontonan dapat mempengaruhi manusia untuk meniru dari apa yang telah ditonton," tulis keterangan dalam petisi.

Hingga Rabu (1/5/2019), petisi ini telah ditandatangani oleh 180 dari 200.

Namun ketika Tribunews melusuri kembali lewat situs Change.org, petisi terebut sudah tidak ada.

Yang ada malah sebuah petisi tandingan yang mengajak masyarakat untuk meloloskan film ini agar tayang di bioskop.

Petisi ini dimulai oleh pemilik akun Rival Rasjid sekitar dua bulan lalu.

Petisi dukung Dua Garis Biru (Tangkapan layar)

  

 (Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini