TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trinity Youth Symphony Orchestra (Trust) dibawah pimpinan Dr Nathania Karina siap mengharumkannama Indonesia diacara The World Orchestra Festival yang akan digielar tanggal 1 hingga 4 Agustus 2019 di Vienna, Austria.
Festival ini merupakan salah satu festival orkestra terbesar dan bergengsi di dunia dan merupakan ajang pertemuan orkestra dari seluruh dunia untuk tampil, berkomunikasi dan belajar dari musisi profesional dan akademisi musik kelas dunia. Program ini diselenggarakan setiap tahun di Vienna dengan seleksi peserta yang sangat ketat.
Trust Orchestra adalah orkestra komunitas remaja pertama di Indonesia yang berhasil menembus panggung Vienna dan akan tampil di beberapa gedung pertunjukkan terbaik di dunia, seperti The Golden Hall Musikverein, the Vienna Boy’s Choir Concert Hall dan Vienna City Hall.
Nathania mengatakan mimpi menembus dunia bisa diwujudkan dengan kerja keras serta komitmen dan kerja sama yang baik antara pemerintah, komunitas, dan pelaku seni.
Untuk persiapan tampil di World Orchestra Festival, Trust mendapat bimbingan sejumlah seniman musik terkenal yakni Maestro Orkestra Indonesia, Addie MS, pemain biola crossover Indonesia, Maylaffayza, Maestro Kesenian Bali, I Gusti Kompyang Raka dan Vocal Coach, Yudhi Ekaputra.
Mentor Trust, Addie MS mengatakan ia percaya aktivitas berkesenian musik orkestra penting dalam membentuk karakter manusia
“Saya percaya bahwa aktivitas berkesenian, khususnya musik orkestra sangat penting dalam pembentukan karakter manusia. Untuk itu saya selalu bersemangat untuk berbagi dalam dunia musik simfonik selagi mampu karena dengan cara itu saya bisa berkontribusi untuk bangsa dalam membangun manusia unggul Indonesia," ungkap Addie MS.
Trust menjalani pelatihan selama sekitar delapan bulan dari mereka. Sebelum berpartisipasi di The World Orchestra Festival, Trust tampil Australia International Music Festival 2015 yang digelar di Sydney Opera House, Sydney, Australia.
Trust membulatkan tekad untuk memenuhi undangan dari The World Orchestra Festival dengan tim yang terdiri dari 61 musisi muda Indonesia dengan rentang usia mulai dari 10 sampai 27 tahun. Mereka akan mempersembahkan lagu-lagu daerah Indonesia, seperti Rasa Sayange, Bungong Jeumpa, Janger, Cublak-Cublak Suweng dan Manuk Dadali, serta beberapa medley lagu khas Sumatera Utara seperti Sik Sik Sibatumanikam, Sing Sing So dan Sigulempong.
Lagu-lagu itu diaransemen khusus untuk acara ini oleh komponis mudah tanah air, seperti Dr Nathania Karina, Samuel Huang, Hugo Agoesta, Ivan Tangkulung, dan Christofer Tjandra.
“Saya sangat berharap keberangkatan Trust Orchestra ke Vienna dapat menjadi motivasi dan penyemangat untuk musisi muda Indonesia. Mimpi menembus panggung dunia adalah sesuatu yang bisa diwujudkan dengan kerja keras, komitmen, dan kerja sama yang baik antara pemerintah, komunitas, dan pelaku seni," tutur Addie MS.
Sebagai peraih Silver Medal pada Australian International Music Festival 2015 di Sydney, Trust juga mempersiapkan kejutan tari tradisional yang terinspirasi dari tari Kecak, Saman, dan Ratoh Jaroe di tengah lagu Janger dan Bungong Jeumpa.
Selain menampilkan tarian Indonesia, Trust juga menggunakan instrumen tradisional seperti Rindik Bali untuk menambah sentuhan nuansa lokal.
Keberangkatan Trust Orchestra menuju The World Orchestra Festival turut mendapat dukungan dari Kedutaan Austria Jakarta, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI, PT Trinity Optima Production, Musicmind, Andante Music dan Kantorkuu Event Space sebagai veneu partner.
Trinity Youth Symphony Orchestra (Trust) adalah orkestra remaja terbesar di Jakarta di bawah asuhan Dr Nathania Karina dan satu-satunya yang bernaung di bawah label musik profesional yaitu Trinity Optima Production sebagai bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) mereka.