Istilah ini kemudian menimbulkan banyaknya masyarakat hingga Aura Kasih sendiri marah kepadanya.
“Mungkin kata-kata saya ada yang dianggap tidak santun ya itu saya menyebutnya ‘Pabrik Susu’ disitu kesalahan saya karena saya menyebutkan itu jadi ada yang marah pada saya,” ucapnya.
Sebelumnya ramai menjadi perbincangan ketika Yan Widjaya berkicau di akun Twitter miliknya terkait Aura Kasih yang baru saja melahirkan.
Menggunakan istilah ‘Pabrik Susu’ kepada Aura Kasih yang tengah memberikan ASI eksklusif untuk bayinya dianggap masyarakat Indonesia sebagai bentuk pelecehan.
Pengaruhi Kualitas ASI
eorang ibu menyusui (busui) seperti Aura Kasih yang sedang emosi akan memengaruhi kualitas Air Susu Ibu (ASI) yang jadi bahan makanan pokok bayi. Bagaimana mengatasinya?
Seperti diketahui, Aura Kasih emosi karena kondisi fisiknya yang berubah setelah melahirkan dan sedang menyusui dijadikan bahan candaan Yan Widjaya, seorang jurnalis juga kritikus film.
Yan Widjaya memajang foto Aura Kasih dan menyebut pabrik susu.
Hal yang sama mungkin saja dialami ibu-ibu lainnya.
Padahal perkataan negatif dapat memancing emosi para ibu menyusui yang biasanya sedang tidak stabil dan bisa memengaruhi kuantitas dan kualitas ASI yang dihasilkan si ibu.
Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar berpesan kepada para ibu menyusui yang mendapatkan sindiran agar tetap fokus memberikan ASI kepada para buah hatinya.
Untuk tetap fokus penting bagi ibu untuk tetap membangun rasa percaya diri yang diyakini mengalahkan komentar negatif dari orang lain.
“Jadi yakinkan diri bahwa apa yang sedang kita lakukan akan memberikan manfaat yang positif buat anak dan diri kita. Jadi mau orang bilang apa kita tetap percaya diri dan terus berusaha,” kata Nia Umar kepada Tribunnews.com, Kamis (22/8/2019).