Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai menyebut Aura Kasih sebagai ‘Pabrik Susu’ lantaran tengah menjalani proses ASI eksklusif untuk anaknya, Yan Widjaya mengaku bersalah. Ia pun mengaku dimarahi langsung dari Aura Kasih.
Kemarahan diungkapkan istri Eryck Aaral ini sesaat setelah cuitan pabrik susu itu viral.
Kala itu Yan Widjaya mengaku ditelpon langsung oleh Aura Kasih.
Baca: UPDATE Kasus Narkoba Jefri Nichol, Masih Direhabilitasi, Berkasnya Dilimpahkan Polisi ke Kejaksaan
Baca: Emosi Aura Kasih Soal Pabrik Susu Bisa Pengaruhi Mutu ASI, Ini Trik Agar Menyusui Tetap Lancar
Bintang film Arini itu langsung mengutarakan emosinya ke Yan Widjaya.
“Tadi pagi dia nelpon saya, saya bilang khilaf dan minta maaf. Dia hanya marah marah ya dia bialng ‘saya lagi sensitif’ gitu,” ucap Yan Widjaya saat ditemui di CGV Grand Indonesia, Jl MH Thamrin Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019).
Dirinya mengatakan sempat ingin menghubungi Aura Kasih terlebih dulu, akan tetapi ia hanya punya nomer manajer dari Aura Kasih.
“Saya sebetulnya mau telpon dia duluan tapi waktu saya tanya yang saya dapet nomer manajernya. Waktu saya tanya ke bebrapa produser nomer Aura eh dia nelpon duluan bilang ‘saya Aura Kasih’ gitu,” tutur Yan.
“Dia menutup teleponnya, ya udah dia tutup teleponnya memang seperti dia bilang dia lagi sensitif saya pikir udah lah jangan seperti api disambar minyak,” ujarnya.
Sudah kepalang cuitan dirinya tentang Aura Kasih yang menyebut ‘Pabrik Susu’ viral hingga membuat Aura Kasih geram.
Yan Widjaya mengakui dirinya saat itu khilaf. Sempat menulis dalam akun Twitternya bahwa ia hanya bercanda.
Kini Yan Widjaya mengatakan bahwa dirinya hanya ingin memuji Aura Kasih.
Atas tindakannya itu, Aura Kasih sempat mengancam akan melaporkannya ke pihak berwajib lantaran sudah tergolong tindakan pelecehan.
Sadari Kesalahan Hingga Pancing Emosi Aura Kasih
Yan Widjaya menyadari bahwa sebuah kesalahan menggunakan istilah ‘Pabrik Susu’ kepada Aura Kasih.
Istilah ini kemudian menimbulkan banyaknya masyarakat hingga Aura Kasih sendiri marah kepadanya.
“Mungkin kata-kata saya ada yang dianggap tidak santun ya itu saya menyebutnya ‘Pabrik Susu’ disitu kesalahan saya karena saya menyebutkan itu jadi ada yang marah pada saya,” ucapnya.
Sebelumnya ramai menjadi perbincangan ketika Yan Widjaya berkicau di akun Twitter miliknya terkait Aura Kasih yang baru saja melahirkan.
Menggunakan istilah ‘Pabrik Susu’ kepada Aura Kasih yang tengah memberikan ASI eksklusif untuk bayinya dianggap masyarakat Indonesia sebagai bentuk pelecehan.
Pengaruhi Kualitas ASI
eorang ibu menyusui (busui) seperti Aura Kasih yang sedang emosi akan memengaruhi kualitas Air Susu Ibu (ASI) yang jadi bahan makanan pokok bayi. Bagaimana mengatasinya?
Seperti diketahui, Aura Kasih emosi karena kondisi fisiknya yang berubah setelah melahirkan dan sedang menyusui dijadikan bahan candaan Yan Widjaya, seorang jurnalis juga kritikus film.
Yan Widjaya memajang foto Aura Kasih dan menyebut pabrik susu.
Hal yang sama mungkin saja dialami ibu-ibu lainnya.
Padahal perkataan negatif dapat memancing emosi para ibu menyusui yang biasanya sedang tidak stabil dan bisa memengaruhi kuantitas dan kualitas ASI yang dihasilkan si ibu.
Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar berpesan kepada para ibu menyusui yang mendapatkan sindiran agar tetap fokus memberikan ASI kepada para buah hatinya.
Untuk tetap fokus penting bagi ibu untuk tetap membangun rasa percaya diri yang diyakini mengalahkan komentar negatif dari orang lain.
“Jadi yakinkan diri bahwa apa yang sedang kita lakukan akan memberikan manfaat yang positif buat anak dan diri kita. Jadi mau orang bilang apa kita tetap percaya diri dan terus berusaha,” kata Nia Umar kepada Tribunnews.com, Kamis (22/8/2019).
Kemudian AIMI juga mengimbau kepada ibu menyusui agar segera mencari bantuan saat mengalami kesulitan, agar jangan sampai rencana untuk memberikan ASI eksklusif kepada anak terganggu.
“Misal payudara lecet atau merasa pasokan ASI kurang; segera ke klinik laktasi atau ke konselor menyusui utk bisa dicari bersama solusinya. Sehingga ibu makin mantap dan berdaya untuk menyusui buah hatinya,” kata Nia Umar.