Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Awalnya Dian Sastrowardoyo tak menyangka jika buah hatinya Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo seorang anak berkebutuhan khusus.
Dian Sastro menceritakan bahwa anaknya sulit untuk melakukan kontak mata dengannya, tiap kali diajak berbicara.
Awalnya, pemeran film Arun dan Lidahnya itu mengira dirinya membosankan untuk putranya.
"Terus, dia jarang ada kontak mata. Saya pikir apa karena saya orangnya boring, apa dia lebih seru menjalani apa yang dia laukan," ungkap Dian Sastro ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Jumat (23/8/2019).
Ternyata ini adalah satu dari tujuh tanda anak berkebutuhan khusus.
"Dari tujuh tanda itu ada ciri dalam anak saya. Hal ini terjadi di anak pertama saya anak laki-laki. Dari tujuh ciri itu anak saya ada ketujuh-tujuhnya," ucap Dian Sastrowardoyo.
Dian Sastro pun tak sungkan untuk membagikan kisahnya kepada awak media. Dimulai dari anaknya yang ia lihat sulit bersosialisasi dengan anak-anak lain.
"Anak saya itu nggak punya ketertarikan untuk main sama anak lain, mungkin dia emang ansos (anti sosial)," tutur Dian Sastro.
"Mungkin karena bapaknya juga nggak terlalu banyak temennya. Misalnya gitu," bebernya.
Baca: Duo Semangka Mengaku Jarang Pakai Bra, Ini Dampaknya Pada Tubuh, Postur Berubah dan Sakit Punggung
Baca: Terungkap Mengapa Dian Sastro Rajin Bekerja, Ternyata Demi Terapi Anaknya yang Autis
Baca: Persiapannya Sudah 40 Persen, Kapan Pernikahannya? Ini Jawaban Jessica Iskandar dan Richard Kyle
Kemudian Dian Sastro mengatakan bahwa putrnya sulit untuk mengugkapkan apa yang diingankannya.
Anak pertama Dian Sastro itu lebih sering menunjuk apa yang dia inginkan dibanding mengucapkannya.
"Terus yang kedua, kadang kalau dia mau nunjukin sesuatu, saya ditarik tangannya terus dipegangin ke apa yang dia mau tunjukin," ujar Dian.
Putra Dian Sastro itu juga kesulitan untuk meniup lilin tiap kali merayakan ulang tahun.
"Hal-hal kecil lainnya kan kalo ulang tahun, kita kan tiup lilin, dia nggak bisa sampe umur dua taun. Kita latihan berkali-kali supaya dia nggak malu-maluin pas lagi tiup lilin," terang Dian.
Dian Sastro mulai menyadari anaknya berkebutuhan khusus di usia putranya memasuki delapan bulan, selama dua tahun ia mencoba melakukan terapi.
Ia melakukannya secara rutin selama empat tahun, hingga di usia putranya yang ke 6 tahun, Dian Sastro tak perlu melakukan terapi lagi.