TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di era milenial perfilman nasional diharapkan dapat bersaing dengan film import yang masih mendominasi bioskop-bioskop dalam negeri.
"Kita sudah selayaknya mendukung juga film Indonesia dan diera digital seperti ini bangsa kita bersaing dalam konten-konten atau isi-isi dalam media, jangan kita selalu dijejalkan film asing terus menerus. Nah sahabat saya sutradara Hanung Bramantyo tokoh perfilman membuat film hasil dari novel yang luar biasa, tapi Saya yakin produk yang sangat bagus ini dengan jumlah penonton sudah hampir 800 ribu jadi jumlah yang sangat besar jadi Saya harapkan perfilman d tanah air mampu merajai," papar Erick Thohir yang juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) usai menyaksikan film Bumi Manusia garapan Sutradara Hanung Bramantyo di XXI Epicentrum, Kuningan Jakarta, Sabtu ( 24/8/2019).
Erick Thohir berharap sineas-sineas muda di tanah air agar dapat mencontoh sosok Hanung kalo perlu belajar kepada dia, kami juga bangga perfilman Indonesia juga sudah mampu membuat film action diantaranya Gundala Putra Petir dll, ini juga suatu kemajuan.
Ditempat yang sama, Sutradara Hanung Bramantyo mengatakan, film yang berdurasi 3 jam ini diselesaikan selama 1 tahun, karena ia berupaya menghilangkan gab-gab masa lalu dan masa kini.
"Film Bumi Manusia ini diadaptasi dari novel terlaris karangan Pramoedya Ananta Toer, yang kami inginkan peradaban masa lalu mampu menjadi dinikmati oleh masa kini, karena anak-anak sekarang hanya membaca tulisan yang riang, nah ini tantangan yang kita padukan agar bisa dinikmati semua kalangan," jelas Hanung.
Bumi Manusia bercerita tentang Minke (Iqbaal Ramadhan), seorang pribumi yang bersekolah di HBS yang merasa gelisah melihat nasib pribumi lainnya yang tertindas.