TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nasib anjing Malinois Belgia peliharaan bernama Sparta milik presenter Bima Aryo bakal ditentukan pekan depan oleh pihak kepolisian.
Anjing milik Bima Aryo itu menerkam asisten rumah tangga (ART) Yayan (35) hingga tewas
Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Timur, Irma Budiyani mengatakan Sparta dan satu anjing Bima lainnya dijadwalkan selesai observasi pada Jumat (13/9/2019).
"Jadi untuk Sparta kita kembalikan ke polisi, karena kemarin yang menyerahkan juga polisi. Nanti tergantung polisi mau diapain itu Sparta," kata Irma saat ditemui di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2019).
Kepolisan, dalam hal ini Polsek Cipayung menetapkan Sparta jadi barang bukti dalam kasus tewasnya Yayan karena kehabisan darah.
Sparta bisa saja diserahkan ke Bima, selama tak ditempatkan di kediaman orang tua Bima, Jalan Langgar RT 04/RW 04 Kelurahan Cilangkap.
"Mau dikembalikan ke pemilik asal tak boleh di rumahnya Jalan Langgar atau bagaimana, terserah," ujarnya.
Perihal pernyataan sahabat Bima, Haikal yang menyebut bahwa Sparta akan diserahkan ke Unit K-9 Polri setelah diobservasi.
Irma menyebut Sudin KPKP tak tahu menahu rencana tersebut karena hanya bertugas mengobservasi Sparta pada Selasa (3/9/2019).
"Enggak, kan enggak hubungannya dengan K-9. Pokoknya terserah polisi, sama K-9 enggak ada hubungannya," tuturnya.
Polsek eh Cipayung sendiri sedang mengusut ada atau tidaknya unsur tindak pidana dalam kasus tewasnya Yayan yang baru bekerja dua pekan di kediaman orang tua Bima.
Pasalnya Yayan diduga tewas setelah diminta ibu Bima, TD (72) membuka kandang dan memberi makan Sparta sehingga jadi awal petaka.
Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid mengatakan TD dapat dijerat pasal 359 KUHP tentang Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Seseorang.
"Ibunya yang menyuruh itu, yang menyuruh buka kandang bisa kena pidana. Pasal 359 KUHP tentang Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Seseorang," kata Abdul, Senin (2/9/2019).
Begini Kondisi Sparta Sewaktu Berpisah dengan Bima Aryo
Sparta, anjing berjenis Malinois Belgia milik Bima Aryo yang menerkam asisten rumah tangga (ART) majikannya, Yayan (35) hingga tewas bersedih saat dievakuasi Sudin KPKP Jakarta Timur.
Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Timur, Irma Budiyani mengatakan mata anjing pemburu itu memerah kala dievakuasi dari kediaman Bima, Selasa (3/9/2019).
"Sedih ditinggal sama mas Bima, dia (Sparta) kan punya perasaan, cuman dia enggak bisa ngomong saja. Merah matanya, kayak anjing yang lemas, enggak ada semangat," kata Irma di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2019).
Dari ketiga anjing Bima yang dievakuasi Sudin KPKP Jakarta Timur, Sparta disebut paling bersedih karena harus berpisah dengan presenter televisi itu.
Irma menuturkan Sparta bersedih karena sejak kecil memang dipelihara dan dididik Bima yang saat Yayan diterkam tak berada di rumah.
"Yang Anubis (anjing Bima lainnya) kan dia masih belum dekat dengan mas Bima, yang dekat banget itu Sparta. Kalau Anubis kan belum lama mas Bima punya itu. Karena dari kecil dirawat, dari umur dua bulan," ujarnya.
Selama menjalani observasi di Balai Kesehatan Hewan dan Ikan (BKHI), Irma menyebut Sparta baru bersemangat ketika dibesuk Bima.
Hingga kini, Bima sudah dua kali menjenguk sekaligus memberi makan Sparta yang harus diobservasi selama 14 hari.
"Pas mas Bima datang langsung senang, langsung loncat-loncat, langsung gonggong-gonggong," tuturnya.
Polisi Tegaskan Uang Rp 60 Juta ke Keluarga ART Tewas Diterkam Sparta Bukan Uang Damai
Keluarga Bima Aryo disebut menyerahkan uang Rp 60 juta kepada keluarga asisten rumah tangganya (ART), Yayan (35) yang tewas digigit anjing milik Bima bernama Sparta pada Jumat (30/8/2019).
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan uang tersebut bukan 'uang damai' bagi keluarga almarhum yang suami dan anaknya juga bekerja jadi ART di kediaman Bima.
"Itu kan korban kerja di sana sebagai ART, jadi dikasih uang (Rp 60 juta) untuk santunan. Bukan uang damai," kata Heri saat dihubungi di Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2019).
Dia memastikan Unit Reskrim Polsek Cipayung tetap mengusut kasus tewasnya Yayan yang diterkam Sparta hingga tewas kehabisan darah.
Pasalnya penyidik menduga ibunda Bima, TD (72) melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam 359 KUHP tentang Kealpaan yang Menyebabkan Matinya Seseorang.
Yakni karena TD meminta Yayan membuka kandang dan memberi makan Sparta sehingga diduga jadi penyebab anjing jenis Malinois itu menerkam Yayan.
"Laporannya sudah masuk, kami juga sudah memanggil saksi-saksi, baik dari pemilik 3 orang dan keluarga korban 2 orang, kemudian satu ART yang lain. Masih proses penyelidikan," ujarnya.
Kapolsek Cipayung Kompol Abdul Rasyid menyebut hingga kini penyidik sudah memeriksa 6 saksi, termasuk kedua orang tua dan satu keluarga Bima yang berada di rumah saat kejadian.
Pemeriksaan saksi sebagai tindak lanjut laporan suami Yayan, Enjang yang menyesalkan istrinya tewas dengan luka gigitan di bagian leher, dada, perut, panggul, san dan luka cakar di punggung.
"Sudah dilaporkan melalui Kanit Serse, suaminya (Yayan) yang melaporkan. Mereka suami istri kerja di situ," kata Abdul, Senin (2/9/2019).
Penyidik juga mengusut ada atau tidaknya anggota keluarga Bima yang turut diduga melakukan kelalaian dalam kasus tewasnya Yayan.
Abdul menyebut anggota keluarga Bima lainnya dapat ditetapkan jadi tersangka bila penyidik mendapati mereka melakukan kelalaian.
"Kalau memang selama ini diduga ikut membantu atau pun mendukung dalam hal itu bisa (Jadi tersangka). Mendukung dalam arti pemiliharaan ada enggak izin-izinnya," tuturnya.
Selama Observasi Rabies, Anjing Sparta Dikenal Agresif & hanya Diberi Makan oleh Bima Aryo
Sparta, anjing milik presenter Bima Aryo yang menggigit asisten rumah tangga bernama Yayan (35), menjalani observasi rabies.
Observasi itu berlangsung di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Selama observasi, para petugas di Puskeswan dilarang memberi perlakuan apa pun kepada Sparta.
Anjing berjenis Malinois itu hanya boleh diberi makan dan minum, serta dibersihkan kandangnya.
Khusus pemberian makan dan minum, hanya sang pemilik Bima Aryo yang boleh melakukannya.
Pasalnya, Sparta dikenal sebagai anjing pemburu yang agresif dan hanya menuruti perintah majikannya.
"Pemiliknya (Bima) juga takut. Sparta kan agresif banget nih, kalau perawat hewan nanti masuk, takutnya nanti kena lagi," kata staf Puskeswan dr Onie saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2019).
"Dia (Sparta) hanya nurut sama satu orang ya, tipe anjing yang kayaknya hanya nurut sama satu orang," lanjut dia.
Nantinya, jelas Onie, Bima akan datang setiap hari ke Puskeswan selama masa observasi Sparta.
"Pemilik juga titip pesan jangan ada yang masuk ke kandangnya Sparta selain dia, karena takut kejadian kemarin terulang lagi," ujarnya.
Sebelumnya, salah satu anjing Bima berjenis Malinois menggigit asisten rumah tangganya bernama Yayan hingga tewas, Jumat (30/8/2019).
Yayan meninggal dunia setelah mengalami luka gigitan di bagian leher dan dada.
Jika Positif Rabies, Anjing Milik Presenter Bima Aryo akan Mati dalam 14 Hari
Selama 14 hari kedepan sejak menggigit Yayan (35) hingga tewas pada Jumat (30/9/2019), anjing milik presenter Bima Aryo menjalani observasi rabies.
Observasi itu dilakukan di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Terdapat dua anjing milik Bima yang diobservasi, yakni Sparta dan Anubis. Sebab, sampai saat ini belum diketahui anjing mana yang menggigit Yayan hingga tewas.
Staf Puskeswan dr Onie mengatakan, jika dalam 14 hari Sparta atau Anubis mati, maka anjing itu dipastikan mengidap rabies.
"Bahkan sebelum 14 hari setelah menggigit biasanya sudah mati kalau memang rabies," kata Onie saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2019).
"Sebaliknya, kalau dia (anjing) baik-baik saja dalam 14 hari, berarti negatif (rabies)," jelas dia.
Andaikata Sparta atau Anubis mati, lanjut dia, maka pihak Puskeswan bakal mengambil otak anjing tersebut.
"Setelah itu dicek rabies, ada cek lab, hasilnya positif atau negatif," tutur Onie.
Sebelumnya, salah satu anjing Bima berjenis Malinois menggigit asisten rumah tangganya bernama Yayan hingga tewas.
Yayan meninggal dunia setelah mengalami luka gigitan di bagian leher dan dada.
Jalani Observasi Rabies, Anjing Presenter Bima Aryo hanya Boleh Diberi Makan dan Minum
Dua anjing milik presenter Bima Aryo, Sparta dan Anubis, tengah menjalani observasi rabies di Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan (Puskeswan) Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Kedua anjing berjenis Malinois Belgia itu akan menjalani observasi hingga 14 hari ke depan.
"Tapi kita hitungnya dari tanggal dia menggigit, itu tanggal 31 Agustus. Berarti di sini sampai 13 September 2019," kata dr Onie, Staf Puskeswan, saat ditemui di lokasi, Rabu (4/9/2019).
Ia pun menjelaskan apa saja yang dilakukan terhadap Sparta dan Nubi selama masa observasi.
Onie mengatakan, tidak boleh ada perlakuan apa pun terhadap kedua anjing tersebut selain memberikan makan dan minum, serta membersihkan kandang.
"Jadi memang tidak boleh ada perlakuan apa pun ya," tutue Onie.
Lebih lanjut, Onie memastikan jika Sparta dan Anubis sudah disuntik vaksin rabies pada 2018.
Saat ini, Onie mengatakan jika kondisi Sparta dan Anubis dalam keadaan sehat.
"Tapi memang kan dia hewan agresif, jadi kita lewat depan kandangnya pun dia seperti mau menyerang," ujarnya.
(Bima Putra)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Nasib Anjing Sparta yang Terkam ART Berada di Tangan Polisi Pasca-Observasi,