Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hanung Bramantyo, terinspirasi dengan kecintaan BJ Habibie terhadap istrinya, Hasri Ainun Basrie.
Cerita BJ Habibie tentang sosok Ainun, membuat Hanung Bramantyo menyadari keluarga adalah prioritas dalam hidupnya.
“Beliau adalah orang yang sharing cerita tentang istrinya, dirinya kepada Indonesia, dan lain-lain dan membuat saya membuka mata saya,” katanya ditemui jelang pemakaman BJ Habibie, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2019).
Kepada BJ Habibie semasa hidup, Hanung sempat menanyakan mengapa ia tak lagi menjadi presiden. Habibie menjawab, bahwa alasannya adalah tak ada Ainun di sisinya.
Dukungan Ainun lah, yang membuat BJ Habibie menapaki karirnya.
“Dia bilang, 'sudah tidak ada ibu (Ainun). Karena saya begini semua karena ibu'. Jadi memang peran istri buat dia penting sekali itu yang membuat saya berpikir keluarga nomor 1,” katanya.
Hanung pun selalu mengenang jika BJ Habibie selalu mengenakan syal yang sama. Selalu dijawab oleh almarhum, jika itu adalah milik almarhum Ainun.
Suatu ketika, ia pernah sarapan bersama dengan BJ Habibie saat tengah berada di Jerman. Saat itu,
Beliau pun bilang, 'ini kursi dan piringnya ibu ainun'. Beliau itu selalu mentreat bahwa istrinya masih hidup atau ada,” ujar Hanung dengan nada terbata.
“Itu yang menurut saya menangis, karena saya bisa sadar bahwa seorang presiden dan jenius berpikir hanya pekerjaan saja. Tetapi masih memikirkan istrinya walauipuin sudah tidak ada,” katanya.
BJ Habibie wafat pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.05 WIB di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Presiden ke-3 Republik Indonesia itu, wafat setelah sebelumnya mengalami penyakit jantung.
“Semoga berada dalam surga dan tempat yang sama bersama Ainun, keluarga, dan semui orang yang mencintai Habibie. Semoga amal kebaikan dan kejujuranya diterima Allah SWT,” ujarnya.