News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Garin Nugroho Terpilih Wakili Indonesia untuk Oscar, Ini Tanggapan Livi Zheng

Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sutradara sekaligus aktris Indonesia yang berkarir di Amerika Serikat, Livi Zheng, berpose di kantor Redaksi Tribunnews, Palmerah, Selasa (26/3/2019). Livi Zheng yang tumbuh besar di Blitar tersebut bercerita tentang perjalanan karirnya termasuk film barunya Bali: Beats of Patadise. TRIBUNNEWS/DANY PERMANA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’, garapan sutradara Garin Nugroho terpilih mewakili Indonesia untuk ajang Academy Awards atau Oscar ke-92, di kategori International Feature Film. Sebelumnya, ajang tersebut bernama The Oscars Foreign Languange Film.

Sutradara Livi Zheng, yang pernah menjadi sorotan terkait klaim filmnya masuk menjadi nominasi Oscar pun memberikan komentar.

Livi membandingkan, jika film garapannya yakni ‘Bali: Beats of Paradise’, tak mungkin masuk seleksi di tanah air seperti film Garin.

“Film yang diseleksi di Indonesia itu untuk kategori Best Foreign Language Film di Oscar. Film saya kan berbahasa Inggris. Jadi ngga mungkin film saya masuk seleksi di Indonesia,” tulis Livi saat dihubungi Tribunnews, melalui pesan singkat, Rabu (18/9/2019).

“Lagi pula film saya masuk (seleksi) yg 2018. Sudah lewat. Ini kan buat 2019,” tambahnya.

Baca: PBNU Gandeng Sutradara Livi Zheng Garap Film The Santri Angkat Santri Indonesia Sampai AS

Baca: Pasang Foto Bareng, Ini Kesan Iwan Fals Pada Imam Nahrawi, Orangnya Santai

Baca: Pernah Dikecam karena Dinilai Kampanye LGBT, ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ Melenggang ke Oscar

Ditanya lebih lanjut, Livi mengaku belum menonton film yang menceritakan tentang Juno, seorang penari Lengger itu.

“Belum (menonton) mbak,” tulis Livi singkat.

‘Kucumbu Tubuh Indahku’, terpilih dari 42 film yang diseleksi oleh Komite Oscar 2019 atau The Indonesian Academy Awards Selection Commitee (IOSC).

Film Kucumbu Tubuh Indahku diumumkan melenggang ke Oscar dalam Konferensi pers di XXI Lounge Plasa Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019). (Tribunnews.com/Nurul Hanna)

Komite Oscar 2020 atau The Indonesian Academy Awards Selection Commitee (IOSC) bertugas memilih film dari Indonesia yang akan diikutkan dalam ajang Academy Awards atau Oscar ke-92 untuk kategori International Feature Film.

Sebagai pelaksana, Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) ditunjuk oleh panitia Academy Awards untuk Oscar ke-92 di kategori International Feature Film sejak 1987.

Baca: Dilaporkan karena Dianggap Menipu, Manajemen Artis, Baim Wong: Masalah yang Mana Ya?

Baca: Fakta-fakta Pedangdut Xena Xenita, Sebelum Dihukum karena Berzina, Pernah Dipenjara 7 Bulan

‘Kucumbu Tubuh Indahku’ sebelumnya bersaing dengan 42 film yang diseleksi. Deretan film tersebut tayang di bioskop selama periode 1 Oktober 2018 hingga 30 September 2019.

Termasuk di antaranya, ‘Ave Maryam’ garapan Robby Ertanto dan ‘27 Steps of May’, garapan Ravi Bharwani.

“Setelah dilakukan penilaian dengan seksama, berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, Indonesian Academy Awards 2019 menetapkan film berjudul Kucumbu Tubuh Indahku sebagai film pilihan dan berhak mewakili Indonesia ke Academy Awards ke-92 untuk kategori International Feature Film,” kata Sheila Timothy, selaku Sekretaris Komite Seleksi Film Nasional dalam konferensi pers di XXI Lounge Plasa Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).

Potongan adegan film Kucumbu Tubuh Indahku garapan sutradara Garin Nugroho yang diprotes warga. (Istimewa)

Film yang dibintangi Muhammad Khan dan Randy Pangalila itu, dianggap sebuah karya film yang lengkap.

“Film itu bukan hanya bahasa oral dan gambar saja, namun terdapat ada bahasa batin dan rasa,” kata Christine Hakim selaku Ketua Komite Seleksi Film Nasional.

Lebih lanjut, dia mencontohkan bahwa adegan percintaan dalam film ini digambarkan tidak seperti biasa sebagaimana orang bercinta yang vulgar.

“Tapi justru dengan idiom-idiom dalam budaya kita itu ada penari Lengger. Sekaligus ini perkenalkan kayanya budaya kita. Jadi ini yang kita lihat lengkap di samping pesannya yang kuat bicara tentang kemunafikan. Artinya orang yang membuat hukum itu justru melakukan lebih buruk lagi. Dan menganggap dunia ini milik sekelompok kecil saja, dan orang yang dianggap tak bermoral tidak boleh ada,” kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini