News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Susahnya Menuju Lokasi Syuting Perempuan Tanah Jahanam, Terpencil, Harus Buka Jalan Sendiri

Penulis: Nurul Hanna
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Poster dan potongan adegan dalam trailer film Perempuan Tanah Jahanam (2019).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama tiga bulan, Joko Anwar mencari lokasi desa yang tepat untuk proses syuting film horor Perempuan Tanah Jahanam.

Ia cukup selektif saat mencari desa yang akan digunakan sebagai lokasi syuting. Ia benar-benar ingin desa yang digunakan tak terdapat bangunan modern.

Ia pun menceritakan awal mula ditemukannya desa yang akhirnya digunakan untuk lokasi syuting. Desa tersebut ditemukan setelah 3 bulan ia mencari lokasi yang tepat.

“Kemudian art director saya bertemu dengan pecinta alam, yang pernah masuk ke hutan dan ketemu desa itu,” katanya saat press screening film Perempuan Tanah Jahanam, di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2019).

Saat dirinya dan kru mencoba mencapai desa tersebut, dibutuhkan waktu dua jam dari jalan utama. Bahkan, medannya pun tak selalu mulus. Banyak parit dan jalan kecil yang sulit untuk dilewati kendaraan.

Akhirnya, desa yang terletak di Jawa itu pun dipersiapkan sebagai set lokasi syuting.

Sutradara ternama Joko Anwar bersama aktor seperti Tara Basro, Christine Hakim, Marissa Anita, Asmara Abigail, dan Ario Bayu menghadiri syukuran film Perempuan Tanah Jahanam, di Jakarta, Senin (25/2/2019). Film bergenre horor menegangkan tersebut akan memulai shooting. Film ini akan berkisah tentang seorang perempuan dari perkotaan yang kembali ke desa asal. Ternyata, penduduk di kampung halamannya telah lama mencarinya untuk mengakhiri sebuah kutukan di sana. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

“Di sana set-nya banyak yang otentik, tapi ada bangunan lain yang kita bangun. Seperti rumah Nyi Misnih, itu kita bangun tadinya hutan. Tapi sekarang jadi perpustakaan rimba,” kata Joko.

Pemain utama di film Perempuan Tanah Jahanam, Tara Basro, juga mengakui sulitnya mencapai desa yang dijadikan lokasi syuting. Sebab, lokasi tersebut memang belum pernah sama sekali digunakan untuk lokasi syutung.
Mereka pun harus membuka jalan sendiri untuk menuju hutan.

“Tapi semua set yang ada di Perempuan Tanah Jahanam itu bagus-bagus banget. Dari set rumah, hutan. Itu hutannya juga berbeda-beda,” kata dia.

Joko juga punya cara tersendiri untuk mengarahkan para pemain dan kru. Ia melarang para pemain dan kru untuk berbicara dengan nada yang keras.

“Selama syuting itu nggak boleh terlalu berisik. Ngomongnya bisik-bisik. Joko Anwar sebagai sutradara sangat akomoditinglah buat para pemainnya,” kata Tara.

Setelah Pengabdi Setan, kini Joko Anwar kembali menggarap film horor Perempuan Tanah Jahanam. Bercerita tentang Maya (Tara Basro) yang mencari asal-usul keluarganya di sebuah desa terpencil.

Ia yang ditemani sang sahabat, Dini (Marissa Anita), justru menghadapi sebuah kutukan dan diincar untuk sebuah eksekusi sadis.

Perempuan Tanah Jahanam akan rilis serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 17 Oktober 2019 mendatang. Film ini merupakan produksi dari Base Entertaiment bekerja sama dengan rumah produksi Hollywood (Ivanhoe Pictures), Rapi Films dan Logika Fantasi, serta rumah produksi Korea Selatan yakni CJ Entertaiment.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini