News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Lo Ban Teng Perpaduan Bintang Indonesia dan Tiongkok

Editor: FX Ismanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktor sekaligus Produser Ki Kusumo bakal menggarap film kungfu bertajuk Lo Ban Teng. Tidak tanggung-tanggung, film yang diadaptasi dari kisah hidup pendekar asal Hokkian Tiongkok ini menelan biaya produksi hingga puluhan miliar.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film kungfu bertajuk Lo Ban Teng yang diproduseri Aktor sekaligus Produser Ki Kusumo bakal digarap dalam waktu dekat. Film yang diadaptasi dari kisah hidup pendekar asal Hokkian Tiongkok ini menelan biaya produksi hingga puluhan miliar.

Ki Kusumo menjelaskan, fim tersebut mebjadi karya film termahalnya karena mengambil tiga lokasi sekaligus. Yaitu di Tiongkok, Semarang dan Jakarta.
Lebih dari itu, Film Lo Ban Teng merupakan film perpaduan antara bintang-bintang dari Indonesia dan Tiongkok. “Jadi saya gabungkan antara aktor dan aktris Indonesia dengan Tiongkok, ada bintang impor,” papar Ki Kusumo di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).

Bahkan untuk sutradara dan kru film ini nantinya ada yang direkrut dari Hongkong. “Makanya pasar Film Lo Ban Teng tidak hanya untuk di dalam negeri, namun juga mancanegara,” sambung Bintang Film The Police Movie ini.

Lo Ban Teng berkisah tentang seorang pemuda dari Desa Ciobee, Hokkian. Di desa tersebut dia bersama keluarganya adalah pendatang. Ayahnya, Lo Ka Liong membuka usaha arak bernama Kim Oen Hap.

Sejak umur 14 tahun, Lo Ban Teng sudah belajar kungfu pada seorang guru di desanya. Merasa cukup ampuh, dia petantang petenteng di depan segerombolan pemuda dan menantang berkelahi. Sayangnya bukan menjadi orang paling terakhir berdiri, Lo Ban Teng justru babak belur dihajar habis-habisan.

Dasar kepala batu, selepas kejadian tersebut keinginannya untuk belajar kungfu justru makin kuat. Ayahnya was-was dengan ambisi Lo Ban Teng.
Umur 17 tahun, Lo Ban Teng dikirim ayahnya ke Kampung Selan, Semarang Jawa Tengah. Disana, dia hanya bertahan 7 bulan. Lo Ban Teng memutuskan kembali ke Tiongkok.

Sekembalinya dari Semarang, Lo Ban Teng mendengar tentang adanya ilmu gingkang atau melompat melebihi tinggi tubuhnya hingga ke atas genteng. Sejak saat itu dia kembali menekuni kungfu lagi. Dia mengabdi pada guru tua kerempeng bernama Yoe Tjoen Gan, hingga menemukan rahasia teknik pukulan dahsyat, Kuntao Ho Yong Pay.

Ketika gurunya meninggal, Lo Ban Teng tetap belajar kungfu pada guru yang lain. Lo Ban Teng tak mengenal lelah untuk terus berguru dan belajar kungfu hingga ilmu-ilmu lainnya. Termasuk mengobati orang.

Dari sanalah, akhirnya Lo Ban Teng dikenal sebagai sinshe yang tersohor, di samping ahli dalam ilmu bela diri. Niatnya, untuk menolong orang.
Untuk genre Film Lo Ban Teng adalah action. Targetnya tahun 2020 sudah tayang di bioskop. “Film ini benar-benar film action, dari awal sampai akhir adalah adegan perkelahian mendebarkan,” tutup Ki Kusumo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini