Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tertangkapnya Soni Dewangga (31) mucikari prostitusi online yang libatkan eks-finalis Putri Pariwisata Indonesia membuka fakta baru.
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan mengungkapkan, ternyata ada beberapa wanita yang kasusnya sempat diungkap oleh Polda Jatim dahulu, kini menjadi bagian dalam daftar wanita yang dijajakan oleh Soni.
"Ternyata orang-orang itu sebagian pindah ke kelompol ini. Ada nama yang sama dengan tarif-tarifnya," katanya di depan Lobby Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, rabu (30/10/2019).
"Orang orang yg dulu dibina oleh mucikari VA ini beberapa orang kami lihat sepintas, ini lebih detail ada tarifnya," tambahnya.
Pengusutan terhadap kasus skandal prostitusi online ini akan terus bergulir.
Luki mengatakan, penyidiknya masih berupaya mendalami adanya bukti konten pornografi yang sengaja disebar oleh pelaku maupun korban.
"Kami masih kembangkan, proses ITE-nya. Ada nggak konten pornografi yang dikirim ditransfer kepada klien kepada mucikari, ini masih kembangkan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, S berhasil dibekuk Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, selasa (29/10/2019) semalam.
Pria asal Toboali, Bangka Belitung itu dibekuk polisi dalam pelariannya di suatu kawasan Jakarta.
Soni merupakan mucikari utama atas praktik prostitusi online yang melibatkan wanita asal Balikpapan berinisial PA (23) eks-finalis Putri Indonesia.
Rabu (30/10/2019) dini hari tadi Soni baru tiba bersama penyidik ke Ditreskrimum Polda Jatim
Dan saat ini Soni masih diperiksa oleh penyidik.
Penghasilan Muncikari Lebih Besar
Mekanisme penjualan yang diterapkan oleh para mucikari dalam skandal prostitusi online yang melibatkan eks-finalis Putri Pariwisata Indonesia, PA (23) terkuak.
Para mucikari ternyata menerapkan mekanisme penjualan secara berjenjang.
Artinya, mucikari utama berinisial S yang saat ini buron di Jakarta, tidak langsung menghubungkan PA dengan para pelanggan.
Namun PA akan dijajakan kemolekkan tubuhnya secara langsung melalui JL (51).
"Jadi yang diendors tidak langsung dengan mucikari ke pertama (S) tapi lewat dulu ke mucikari kedua (JL)," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, selasa (29/10/2019).
Barung menjelaskan, JL tak cuma sebatas sebagai perantara kedua yang menghubungkan PA ke pelanggan.
Namun ternyata, JL berperan dalam memfasilitasi agenda kencan PA dengan pelanggan.
"Dia ini penyedia tempat kendaraan tempat hotel, dan sebagainya," jelasnya.
Dalam aspek pembagian hasil, ungkap Barung, karena S adalah perantara utama, maka memperoleh pembagian hasil transaksi lebih besar ketimbang PA, wanita yang dijajakan kemolekkannya.
"Lebih Rp 50 Juta, S ambil 40 juta Rp 25-30 Juta hasil PA," terangnya.
Sedangkan si JL perantara kedua, ungkap Barung, memperoleh komisi sekitar Rp 17 Juta.
"Sedangkan penyedia jasa yang kedua (JL) itu hanya menerima Rp 17 Juta," jelasnya.
Ditanya keterlibatan publik figur lain dalam skandal tersebut, Barung masih enggan mengungkapnya.
Ia beralasan informasi tersebut merupakan materi utama penyelidikan.
"Polda jatim memfouskan pada membuka jaringan, kalau di dalamnya ada publik figur terkenal ya itu konsekuensk kami membuka jaringan," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Mucikari Prostitusi Eks Finalis Putri Pariwisata Ditangkap Polisi di Jakarta,
dan dengan judul Mucikari Jajakan Publik Figur Dengan Berbagai Cara, Mucikari Dapat Fee Lebih Besar,